10

5.4K 693 103
                                        

Saat langit cerah berangsur menjadi gelap, Jiyeon dan Taehyung tengah bersiap-siap. Mereka mendapat undangan untuk menghadiri drama musikal yang diadakan pihak resort untuk para tamu. Jiyeon baru saja selesai mandi dan Taehyung yang berkutat dengan rambutnya yang setengah basah.

Garis bibirnya tertarik melihat Jiyeon yang melirik tajam ke arahnya karena lagi-lagi sang dominanlah yang memilihkan pakaian untuk Jiyeon kenakan besera pakaian dalam. "Kau serius akan seperti ini?" cetus Jiyeon.

"Aku suka jika warna pakaian kita senada," balas Taehyung seadanya.

Meskipun menjadi lebih dekat dan terbuka, mereka tetaplah seperti biasa. Taehyung dengan sikap otoriter tanpa batasnya, dan Jiyeon yang akan menyerang dengan kalimat-kalimat tajamnya karena merasa kehidupannya direnggut secara paksa.

"Kau bisa memberitahuku! Kenapa sampai harus menyentuh pakaian dalamku! Itu tidak sopan, Taehyung!"

"Akan merepotkanmu nantinya. Aku lebih suka membuat semuanya lebih mudah." Lagi-lagi Taehyung memperlihatkan wajah polos yang membuat Jiyeon gemas ingin melempar pakaian dalamnya. Tapi itu sungguh sangat tidak dianjurkan, dan Jiyeon masih cukup waras untuk menahan hal gila seperti itu. Setidaknya untuk sekarang.

Malas memperpanjang argumentasi, Jiyeon lekas membawa pakaiannya ke kamar mandi, mengenakannya sembari sesekali menggerutu kesal. Taehyung bisa mendengarnya dari luar, karena kondisi resort yang terlalu hening dan gerutuan Jiyeon membuat senyumnya semakin diperlebar.

Tadi keduanya menghabiskan waktu berjam-jam di rumah pohon. Tidak banyak yang mereka lakukan, hanya bercerita dan Taehyung yang bersikap konyol hingga sering kali membuat Jiyeon kesal. Berakhir dengan Taehyung yang menggendong gadisnya turun melewati jalan setapak.

Tidak lama setelahnya, Jiyeon keluar dengan balutan t-shirt army dan ripped jeans-nya. Berjalan ke meja rias dan menyisir rambut panjangnya. Tangan ramping itu bergerak telaten mengumpulkan surai halus tersebut dan mengikatnya.

Keduanya dibantu penerangan jajaran lampu di sepanjang perjalanan mereka menuju tempat outdor yang cukup ramai dikelilingi oleh tamu lain. Taehyung membawa Jiyeon untuk duduk. Lapangan kecil ini memiliki tiga pijakan dari semen yang sengaja dilapisi dengan kain busa agar membuat tamu merasa nyaman tidak bersentuhan langsung dengan dinginnya semen.

Mereka menerima dua cangkir cokelat panas dan sehelai selimut untuk membalut tubuh mereka karena hawa dingin tidak main-main ditengah hutan seperti ini, terlebih di malam hari. Pelayanan tadi juga kembali datang membawa beberapa cemilan untuk para tamunya.

Beberapa menit setelahnya, mereka mulai terhanyut dengan pertunjukan drama musikal yang diambil dari novel Shakespeare paling populer hingga sekarang. Dan posisi duduk mereka yang tadinya bersisian pun sudah berganti dengan Jiyeon yang duduk diantara kedua paha Taehyung. Memeluk Jiyeon dari belakang dengan membenarkan letak selimut yang membungkus mereka. Sesekali mencuri kesempatan mengecup rahang dan leher Jiyeon yang terekspos percuma. Sementara gadis itu masih fokus pada dramanya.

"Menurutmu kenapa si pria tidak berpikir dua kali untuk meminum racunnya?" Taehyung bersuara.

"Cinta?" balas Jiyeon ragu. Ia terlalu awam untuk hal-hal seperti ini.

"Karena Romeo tahu ... hidup tanpa Juliet itu mustahil," ucapnya menopangkan dagunya pada bahu Jiyeon. "Kau tidak bisa masuk ke kehidupan seseorang, mengacaukan semuanya dan pergi begitu saja."

"Tragis sekali, coba saja orang tuanya tidak ikut campur dan tidak ada yang meminum racun. Semua akan berakhir bahagia."

"Aku tidak setuju untuk itu, Baby." Menghela nafasnya sejenak, Taehyung kembali berujar, "Aku rasa mereka lebih bahagia sekarang. Karena tidak mungkin bisa hidup bersama jika dunia pun juga ikut menentang cinta mereka. Tidak berpikir dua kali mengorbankan nyawa demi bersama dengan orang yang dicintai."

Vespertine✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang