"Jangan gugup, aku akan selalu di sampingmu," ucap Taehyung memberi pelukan menenangkan untuk Jiyeon yang berkali-kali menghela nafas gugupnya. Bagaimana tidak? Taehyung secara mendadak mengajak gadis itu untuk menemui keluarganya. Awalnya Jiyeon menolak dengan alasan belum siap, namun tetap saja Taehyung yang memenangkan perdebatan. Taehyung juga memiliki alasan lain kenapa mempercepat pengenalan Jiyeon dengan keluarganya. Selain pria itu memang ingin serius dalam hubungan mereka, ia juga tidak ingin pria lain memandang Jiyeon dengan status yang belum terikat dan bisa direbut kapan saja.
"Ini terlalu cepat, Tae."
"Tidak, Ji. Aku tidak mungkin mengulurnya lagi," balas Taehyung meyakinkan gadisnya. Juga tentang Seojoon yang ingin melihat putrinya membangun hubungan yang lebih serius lagi.
"Aku takut mereka tidak bisa menerimaku," lirihnya.
"Please ... percaya padaku. Apapun pandangan mereka nantinya, itu tidak akan merubah hubungan kita."
Jiyeon mendesah pelan, rasanya begitu berat. Bagaimana nanti keluarga Taehyung tidak menyukainya? Dan mereka meminta Taehyung untuk menjauhi Jiyeon nantinya. Apa Jiyeon siap?
Tapi cepat atau lambat ini akan terjadi, Taehyung benar-benar serius dengan niat awalnya mendekati Jiyeon. Jadi ... saat Jiyeon berfikir untuk membuka hati, seharusnya ia juga sudah siap dengan segala kondisi. Termasuk yang akan terjadi nanti saat Taehyung membawanya untuk menemui keluarga pria itu.
Maka, dengan anggukan pelan, Jiyeon menangkap senyum lebar yang menenangkan dari pria-nya. Tangan besarnya mempererat genggaman pada tangan Jiyeon. Berjalan dengan gadis itu memasuki mobil untuk menuju rumahnya. Bertemu dengan kedua orang tua Taehyung yang sudah menanti mereka karena Taehyung yang mengatakan akan membawa gadis yang akan menjadi pendamping hidupnya.
••
Dalam perjalanan, tangan Taehyung selalu memberi usapan lembut pada punggung tangan Jiyeon yang gadis itu tautkan dipangkuannya karena semakin lama semakin besar rasa gugup yang bersarang di dalam dirinya.
Hingga kini mobil Taehyung baru saja memasuki pekarangan rumah mewah dengan halaman depan yang begitu luas. Juga beberapa pengawal yang langsung membukakan pintu mobil untuk mereka ketika Taehyung menghentikan mobilnya.
Pria itu merangkul pinggang Jiyeon, membimbing gadis itu memasuki rumah. Bisa Taehyung rasakan Jiyeon teramat tegang, pandangannya tidak fokus dan berkali-kali membuang nafas berat.
"Sudah datang?"
Keduanya langsung menoleh pada sumber suara, wanita dengan pakaian mewah dan tatanan rambut yang elegan berjalan menghampiri Jiyeon dan Taehyung. Senyum wanita itu manis, terdapat sedikit garis-garis halus di kedua sudut mata dan lengkungan bibirnya yang menandakan jika wanita cantik ini tak lagi muda.
Tatapan wanita itu berhenti pada Jiyeon dan tersenyum lebar, menyuruh ia dan Taehyung untuk segera duduk di meja makan. Lantaran ucapan Taehyung semalam yang akan membawa kekasihnya membuat Taehee mempersiapkan jamuan untuk menyambut kekasih putra semata wayangnya.
Mereka kini duduk di meja makan, setidaknya rasa gugup Jiyeon tidak sebesar waktu ia menginjakkan kaki di rumah super mewah ini.
"Jadi, siapa nama gadis cantik ini?" Mulai Kim Taehee yang membuat suapan Taehyung tidak jadi memasuki mulut Jiyeon. Gadis itu berkali-kali menolak perlakuan Taehyung yang seperti itu. Tidak masalah jika mereka tengah berdua, tapi saat ini mereka menjadi tontonan kedua orang tua pria itu.
"Park Jiyeon, Bibi," jawab Jiyeon sopan sembari menyematkan senyumannya.
Bibir wanita itu ikut melebarkan senyum hingga menampilkan deretan giginya yang rapi. "Jadi, Jiyeon ... apa yang kau lakukan di usia semuda ini?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Vespertine✔
RomansaLife is too short for shitty sex and bad relationships. So go find someone who fucks you right and treats you how you deserve to be treated