12

5K 626 120
                                        

Kurang dari pukul sepuluh, Taehyung sudah berdiri di depan pintu rumah Jiyeon. Dengan tangan yang naik guna menekan bel pada sisi kiri pintu. Hanya berselang satu menit dan pintu terbuka dengan Jiyeon yang muncul setelahnya. Mengenakan kacamata hitam dan rambut yang diikat menggulung dengan berantakan. Kacamatanya terlihat besar bertengger di wajah yang mungil tersebut. Membuat Taehyung gemas dan mencubit pelan hidung gadisnya.

"Morning," sapa Taehyung yang pertama. Membuka lebar kedua lengannya untuk memeluk Jiyeon yang balas memeluknya. "Kau sendiri di rumah? Ayah mana?" tanyanya begitu melepaskan pelukan dan melihat Jiyeon yang mengunci pintu rumahnya.

"Ayah sudah berangkat ke toko buku," jawabnya. Dan Youmi yang tidak pulang semalaman. Gadis itu menghela nafas dan memasukan kembali kunci rumah ke dalam sling bag-nya.

Tidak berkata apa-apa lagi, Taehyung menggenggam tangan ramping sang jelita dan membawanya berjalan menuju mobil. Mengingat mereka membutuhkan waktu yang cukup lama nantinya untuk menuju pantai. Dan tentu saja Taehyung yang baru pulang dari Busan tadi pagi langsung menemui Jiyeon dan ia sendiri yang akan mengantar gadisnya ke lokasi pemotretan.

Taehyung membelah jalanan dengan kecepatan sedang, membiarkan gadisnya menurunkan setengah jendela mobil untuk menikmati udara sejuk yang menyapu wajahnya. Hingga saat gadis itu melepaskan kacamata hitamnya, Taehyung baru menjadari sepasang netra indah itu tampak lelah dengan bayangan hitam di bawah matanya.

"Sayang?" panggil Taehyung lembut. Membuat Jiyeon menoleh dan mengangkat alisnya.

"Apa yang membuat tidurmu terganggu semalam? Kau mimpi buruk?"

Jiyeon menggeleng pelan dan kembali memusatkan atensinya keluar jendela. "Aku tidak bisa tidur semalaman," jawabnya setelah membiarkan satu menit berlalu tanpa suara.

"Kenapa? Ada masalah?"

"Aku membicarakan donor jantung yang didapat ayah. Dan ayah tetap saja menolak untuk dioperasi."

Taehyung memperlambat laju mobil hingga benar-benar berhenti saat mereka berada di depan lampu merah. Tangan besarnya meraih tangan Jiyeon yang terletak dipangkuan gadis itu. Memberi rematan pelan dan membuat Jiyeon kembali menoleh padanya.

"Ayahmu butuh waktu, Baby. Nanti bicarakan lagi dengannya saat suasananya tengah membaik." Pancaran hangat di mata Taehyung tersampaikan dengan baik pada Jiyeon.

Gadis itu hanya mengangguk menanggapi, sementara Taehyung masih betah menggenggam tangan lembut Jiyeon hingga lampu merah sudah berganti hijau pun tangan hangatnya tetap berada di sana.






••






Menghabiskan waktu dua jam perjalanan yang terbilang mulus tanpa hambatan, keduanya tiba di kawasan pantai; lokasi untuk pemotretan kali ini. Namun Jiyeon sama sekali tidak menemukan para staf dan tim lain yang bekerja untuk WILD. Keadaan pantai terbilang sepi mengingat ini bukan di musim panas. Hanya ada beberapa pengunjung yang memilih berjemur dengan sinar matahari yang tidak terlalu terik. Pun dengan udara sejuk dan ditimpali semilir angin yang dibawa ombak ringan menuju daratan.

Taehyung sengaja membawa Jiyeon lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Pria itu ingin mengajak Jiyeon mencicipi hidangan seafood sebelum gadisnya harus disibukan dengan pemotretan.

Mereka memilih tempat makan yang terletak di luar restoran tersebut. Karena cuaca sejuk dan sinar matahari yang tidak begitu terik. Tidak banyak yang Jiyeon lakukan selain memasukan makanan ke dalam mulutnya. Sebab, Taehyung sukarela kesusahan dengan kepiting untuk memberikan isinya pada Jiyeon.

"Kemarin ... " Jeda sejenak, Jiyeon menyelesaikan kunyahannya dahulu sebelum kembali melanjutkan, "Apa semuanya lancar? Maksudku pekerjaanmu di Busan."

Vespertine✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang