09

5.4K 730 213
                                        

Makan malam romantis tengah menanti mereka; Taehyung dan Jiyeon. Keduanya mengenakan pakaian senada begitu memasuki ruang makan malam semi outdor yang didekorasi dengan nuansa ungu yang elegan. Sementara Jiyeon dan Taehyung kompak mengenakan pakaian warna merah maron. Dress yang membentuk tubuh Jiyeon dengan sempurna dan kemeja Taehyung yang sengaja dibuka dua kancing bagian atasnya dan kedua lengan yang digulung hingga ke siku.

Pria itu menarik kursi untuk Jiyeon, mengecup ringan puncak kepala gadisnya dan berjalan ke sisi meja berhadapan dengan Jiyeon. Mengamati gadis itu yang selalu berhasil membuatnya jatuh cinta berkali-kali. Malam ini pun Jiyeon cantik dengan rambut yang tergerai hingga ke pinggang dan beberapa gelombang pada ujung surai yang wanginya teramat Taehyung sukai.

"Kau menyukainya?" tanya Taehyung begitu pelayan pria baru saja selesai menghidangkan makanan di hadapan keduanya.

Jiyeon mengangguk dan tersenyum tipis. "Kau selalu bisa melakukan apa yang kau mau."

Taehyung menyeringai dan menautkan kesepuluh jarinya, menopang dagunya dan menatap gadis di hadapannya. "Semuanya ... kecuali satu hal yang masih belum bisa kulakukan hingga sekarang." Jiyeon menaikan sebelah alisnya menunggu Taehyung melanjutkan kalimatnya. "Menikahimu."

Jiyeon terdiam, membersihkan tenggorakannya. "Aku rasa itu satu-satunya hal yang tidak bisa kau lakukan."

Taehyung menghela nafasnya. "Dasar perusak suasana. Ayo! Habiskan makananmu."

Jiyeon tertawa kecil dan menuruti Taehyung untuk menyantap makan malam mereka. Mereka berbincang disela-sela kegiatan makan mereka.

"Di bagian utara resort ini, ada rumah pohon. Kau hanya perlu berjalan beberapa meter untuk sampai ke sana." Taehyung memasukan makanan itu ke dalam mulutnya.

"Kau sudah pernah ke sini sebelumnya?"

Pria itu mengangguk. "Tahun lalu, bersama kakak tiriku."

"Kau memiliki kakak tiri?" Jiyeon cukup terkejut dengan fakta baru ini. Karena setahu gadis itu, Taehyung adalah anak tunggal.

"Anak dari mantan istri ayah yang terdahulu," balas Taehyung. Membersihkan sudut bibirnya dengan serbet dan mengambil segelas wine di hadapannya. "Begitu mandiri, dia kuliah dengan uang hasil kerjanya sendiri dan  sekarang sudah bekerja sesuai cita-cita dia sedari dulu."

Jiyeon menyudahi makanannya, membersihkan bibirnya pelan. Dan ikut menyesap wine miliknya. "Dia beruntung melalui semuanya tanpa hambatan yang besar."

Untuk yang satu itu Taehyung setuju, karena bagi kakak laki-lakinya, jalan terbuka sangat lebar meski tidak semudah Taehyung. Lantaran sedari lahir Taehyung bukan hanya berjalan, melainkan digendong hingga sampai ke posisi sekarang.

Berbeda dengan Jiyeon, sedikit banyak ia sudah mengetahui dari Seojoon jika gadis itu harus berhenti kuliah dan bekerja demi memenuhi kebutuhannya dan orang tuanya. Melepaskan impiannya menjadi dokter dan berakhir menjadi seorang model seperti sekarang.

Jiyeon melirik Taehyung yang masih memainkan cairan gelap itu dalam gelas tanpa niat untuk meminumnya. Lalu pandangannya beralih keluar kaca. Menakjubkan, mereka dikelilingi pohon cemara yang dihias sedemikian rupa. Seperti yang Jiyeon lihat di malam-malam Natal tiap tahunnya.

"Aku memiliki standar yang tinggi untuk wanita yang akan kunikahi. Aku sangat berharap wanita itu tidak seperti ibu, tapi semua yang kukenal nyatanya memiliki sifat yang sama dengan ibu."

Taehyung meletakan gelas wine-nya dan memperhatikan wajah Jiyeon yang kini juga menatap lurus padanya. "Terlalu perfeksionis, menuntut dan berpikir rumah tangga akan bahagia karena harta yang berlimpah. Hingga aku menemukanmu."

Vespertine✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang