07.

2.9K 234 22
                                    

Baiklah.." ucap Vera dengan ragu.

Vera yakin kalau Jungkook memang orang yang baik, hanya saja ia merasa tidak enak karena sudah melanggar aturan ayahnya..

Mendengar jawaban Vera, sebuah senyuman misterius muncul di bibir Jungkook..

"Sekarang berikan padaku kuncinya.." ucap Jungkook.

Vera segera mengambil kunci duplikat di dalam saku miliknya dan memberikannya pada Jungkook, setelah itu Jungkook langsung memasukkan kunci itu pada lubangnya dan membuka pintu masuk..

Cklek..

"Nah sudah terbuka.. ayo masuk.." ajak Jungkook.

I-iya.." ucap Vera pelan.

Rasa gugupnya mulai naik satu tingkat setelah ia merasakan Jungkook membantunya berjalan masuk ke dalam rumah..

Setelah pintu rumah tertutup, mendadak suatu firasat melanda Vera.. perasaan ini sama seperti pertama kalinya ia bertukar pandang dengan Jungkook..

Firasat ada dua yaitu baik dan buruk.. tetapi Vera lebih memilih untuk yakin pada firasat yang baik..

Setelah menyalakan lampu di ruang tengah, Jungkook menuntun Vera duduk di sofa.. lalu ia berdiri dan mengedarkan pandangannya ke sekitar..

"Dimana tempat obatnya?" Tanya Jungkook.

"Di laci sebelah lemari tv.. disana ada kotak P3K.." jawab Vera.

Kemudian Jungkook berjalan ke arah lemari tv, disaat itu juga Vera mencoba menyentuh luka nya menggunakan jari nya.. tapi baru kesentuh sedikit, ia sudah meringis kesakitan karena perih..

Lalu beberapa detik kemudian, Vera merasakan ada seseorang yang duduk disebelahnya dengan sangat dekat.. tanpa memperdulikan pipi Vera yang kini sudah memerah.. dengan perlahan Jungkook membuka kotak P3K, Jungkook mengambil kapas dan obat merah..

Pertama, Jungkook mencelupkan kapas ke baskom kecil berisi air dingin, setelah ia peras.. barulah Jungkook menempelkannya ke kelopak mata Vera yang sedari tadi tertutup..

Tapi, mungkin karena Jungkook terlalu buru-buru atau kasar.. Vera yang merasakan kesakitan pun menunduk dan menghindar..

"Kau itu mau tidak sih di obati?" Tanya Jungkook dengan nada sedikit kesal.

Cepat-cepat Vera menggeleng pelan, tangan nya bergerak pelan untuk merebut kapas itu dari tangan Jungkook..

"Tidak perlu repot, a-aku bisa sendiri.." ucap Vera dengan pelan.

Jungkook segera menepis pelan tangan Vera..

"Kau tidak tau di mana letak luka nya, jadi biar aku saja yang obati.." ucap Jungkook.

"Aku selalu takut kalau memakai obat merah.." ucap Vera dengan nada takut.

"Ini masih kapas basah bukan obat merah.." jawab Jungkook langsung.

"Tapi, tetapi saja.. aduh.." rintih Vera.

Vera terkejut saat merasakan Jungkook menempelkan kapas itu ke permukaan luka nya tanpa perasaan sama sekali..
Masalah nya sejak kapan Jungkook pernah mengobati orang?

"Kenapa? Sakit ya?" Tanya Jungkook heran.

"Iya.. pe-perih.." jawab Vera pelan.

Jungkook kembali mengarahkan kapas itu ke kelopak mata Vera lagi, kali ini ia lebih pelan-pelan.. namun sebelum kapasnya menyentuh lukanya, Vera segera menahan tangan Jungkook agar tidak terlalu kasar..

"Pe-pelan-pelan.. a-aku ta-takut.." ucap Vera sambil sedikit menunduk, siap-siap untuk mendapatkan rasa sakit lagi di kelopak matanya, itu terlihat dari alisnya yang menekuk dan wajahnya yang memerah..

Bad Boy or Good Boy (NC21+) [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang