1.35. Buk Yuni

6.9K 1.3K 225
                                    

Hai readers....

maaf ya,buat yang sering nunggu kelanjutan ceritanya.

Maaf juga aku gak sering update akhir-akhir ini.

Ternyata kalau mau post story emang gak sesuai ekspetasi, ada aja problemnya.

di(+) lagi jam kerja aku lagi gak tentu, jadi balik kerja langsung tidur. agak susah buat bagi waktunya antara istirahat, tidur, atau me time.

Intinya aku mau lanjut sekarang!!

Yeayy~

^^ Semangat buat terus Vote + Komen
dicerita ini ^^

^^ Semangat buat terus Vote + Komendicerita ini ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh itu..."

"Perkampungan!! Woyy elahhh!! "

Belum sempat Ten melanjutkan kalimatnya Haechan langsung memotongnya.

"Heh durhaka lo motong-motong ucapan orang tua" Ten menoyor kepala Haechan pelan.

"Hehe sorry bang gue kan seneng" Haechan.

"Yaudah yok,tunggu apa lagi" ucp Renjun yang mendahului pergi.

Mereka pun melanjutkan jalannya dan mencari tempat penginapan yang bisa mereka tempati, desa yang mereka temukan ini cukup ramai tapi banyak orang-orang yang menatap mereka heran.

Dan tidak sedikit juga yang menatap mereka tidak suka.

"tanya sono!" suruh Linyi sambil menyenggol lengan Haechan.

"ogah lu aja sana!" Haechan

"udah biar gue aja, gausah pada berantem bisa kali" Hyera.

Hyera melangkahkan kakinya berniat ingin bertanya kepada salah satu warga yang sedang duduk di depan rumah mereka, tapi tangannya di tahan oleh Jeno.

"ra, biar gue aja" Jeno berjalan ke arah seorang lelaki paruhbaya yang sedang memotong batang pohon menggunakan kampak.

"si Jeno nanya mah ke ibu itu tuh yang lagi duduk santai. Ini malah nanya ke bapa² yang lagi kerja, haduhh ganggu bgt dah dia minta di bacok kaliya" Haechan geleng-geleng kepala.

"bisa diem ga sih lo Chan? Mulut lu bau azab" Renjun.

"Apasih, lu sensi bgt ya kayanya sama gue. Ada masalah hidup apa sih lu? Apa jangan-jangan dikehidupan sebelumnya lo jadi emak gue ya? Sumpah emak gue juga gitu, sensian sama gue" Haechan.

"Yeuh gimana ga sensian punya anak wujud ae manusia perilaku mah kaya Fir'aun" Renjun.

"Ba tambah cot jadi bacot" Haechan

"Gimana jen?" tanya Ten saat Jeno kembali setalah bertanya kepada lelaki paruh baya tersebut.

"diaa bilang gini 'kamu tidak lihat sekeliling kamu rumah kami bagaimana? Mana ada orang yang ingin membuat penginapan disini, rumah kami kecil dan juga sempit kamu mau menghina kami? Lebih baik kamu dan teman-teman kamu pergi dari sini. Ini bukan tempat manusia seperti kalian' dia bilang gitu" ucap Jeno dengan muka datarnya

Who's The Next - NCT DREAM [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang