Gapapa murahan, asal jangan geratisan____Hera
Sekarang Hera sedang ada di dapur dengan Natasya, mereka sedang menyiapkan makanan untuk para kaum adam yang sedang mengobrol di sofa bascamp milik inti geng lion.
"Bar, apa lo suka sama Hera?" Devan datang membawa segelas kopi, lalu dia duduk tepat disamping Bara. Bara menengok kearah Devan kemudian menggeleng pelan.
"Nggak," ujar Bara sambil melirik sekilas Devan. Bara bersama Angga sedang bermain catur. Devan menggeleng kepala pelan melihat kelakuan Bara yang menurutnya terlalu cepat mengambil keputusan tanpa mengetahui kebenaran hatinya sendiri.
"Kenapa?" tanya Vino. Bara mengerti dan langsung menengok kearah Vino yang juga melirik kearahnya.
"Bukan type," ujar Bara asal.
"Yakin? Emangnya lo suka yang kaya gimana?" tanya Angga ingin tahu.
"Gue suka cewek yang gak banyak tingkah, gak pernah rebut sesuatu dari orang."
Hera sakit hati! Cewek itu mendengarnya. Oh gosh apakah Bara tidak pernah memikirkan perasaan Hera? Padahal Hera sudah berusaha menjadi yang terbaik. Dan dia sangat tersindir dengan ucapan Bara tadi. Merebut? Astaga, bahkan Hera sama sekali tak pernah berniat untuk merebut kasih sayang orang tuanya. Bagaimana jika kalian yang ada di posisi Hera?
Arrel memutar bola matanya jengah. "Jangan sampe nyesel lo udah nyia-nyiain cewek sebaik Hera," kata cowok itu.
Bara hanya mengangkat kedua bahunya acuh tak peduli.
"Yaudah gue tembak ajah kali ya," kata Reno sambil berfikir sejenak. Mendengar itu Bara langsung menatap kearahnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Idih! Mana mau dia sama lo, mendingan juga gue." Devan membenarkan kerah jaketnya menyombongkan diri.
Reno berdecih, "Gue bilangin sama Miza abis lo!" ancam Reno membuat Devan hanya berdecak kesal.
"Yang laper ayo sini, makanannya udah jadi." Hera tersenyum ceria melupakan ucapan pedas yang keluar dari mulut Bara tadi. Cewek itu akan terap berusaha menjadi yang terbaik untuk Bara.
"Wah! Calon bini idaman emang." Devan menggeleng-gelengkan kepalanya kagum terhadap Hera dan Natasya.
"Hihihi bisa aja bang," ucap Hera merasa tersanjung dengan ucapan Devan.
"Wait, wait, gimana kabar bang Ical? Perasaan aku sekarang jarang banget ketemu dia," kata Hera. Ical atau Faisal adalah salah satu inti geng Lion yang mungkin berkhianat.
"Gak usah ngomongin dia, abang benci sama dia," ucap Vino datar. Hera mengerjapkan matanya polos karna nada Vino berubah menjadi dingin.
"Emang kenapa? lagian Hera udah lama gak ketemu dia," ucap Hera takut-takut. Hera berjalan menghampiri para laki-laki disana.
"Dia penghianat di geng Lion, sekarang dia udah jadi bagian geng Tiger," jelas Arrel sambil tersenyum tipis.
"HAH?"
"Gak nyangka deh, padahal dia itu ganteng. Kan di geng Tiger rata rata orangnya jelek." canda Hera sambil tetbahak dan mengundang gelak tawa dari vino dkk. Ada-ada saja kelakuan bocah ini.
"Dih? Ical lo bilang ganteng, padahal ganteng gue!" ucap Devan tak terima. Bara memutar bola matanya malas, kenapa cowok itu selalu saja tebar pesona kepada Hera? Huh dia tidak mungkin cemburu kawan!
"Suami aku lebih ganteng!"
"Dih? Ngaco lo!"
"Lee min ho suami pertama Hera, Haechan yang kedua, Siwon yang ketiga, Jungkook yang keempat, Jimin yang kelima, Mark yang kesepuluh, ah pokonya semua member NCT, EXO, BTS, Stray Kids itu suami Hera!" kemudian Hera melirik Bara. "Tapi masih gantengan Bara ko hehehehe" Hera tersenyum lebar menampakan deretan gigi-gigi putihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARA
Fiksi Remaja"Baraaa, Hera gak tau kenapa bisa sesayang ini sama Bara," "See?" "Hehehe, ya nggak sih. Makasih ya udah selalu ada buat Hera, padahal Hera penyakitan," "Dan gue nganggep semua itu tugas gue." Hanya cerita biasa, menceritakan tentang ketua geng yang...