Berharap kepada kamu adalah kekecewaan yang sangat di rencanakan- Herasya Salsabila
#zelamat menikmati malam jum'at tayangkyuu🔥🔥
"Huh, aku harus fokus! Berdasarkan data, petunjuk yang berikan yaitu volum gas H2 yang dihasilkan pada kondisi RTP, yaitu kondisi dengan suhu 25°C dan tekanan 1 atm dimana nilai volume molarnya adalah 1 mol = 24L." perempuan itu menghela napas sambil menyandarkan punggungnya ke kursi belajar. Lalu matanya menatap langit-langit kanarnya yang terasa biasa saja. Oke ini sangat gj!
"Ugh, ternyata kimia susah ya? Huh dari awal aku lebih ngeh sama fisika," gumam Hera pelan.
Gadis itu menggigit ujung bolpoin yang sedang ia pegang, "Tapi kayanya lebih rumit kisah cinta aku sama Bara deh."
"Ck! Lagian kenapa materinya harus ada kimia segala sih," gerutu Hera kesal. Perempuan itu memang sedang belajar untuk latihan cerdas cermat besok.
Perempuan itu hendak menggaruk kepalanya sebelum tangannya merasakan sesuatu.
"Akh! Kenapa tangan aku jadi gak bisa di gerakin gini ya?" Hera menangis, "Hiks... Hiks... Sakittt,"
Pergelangan tangannya terasa mengecil seketika, disusul dengan pergelangan kakinya yang membiru bengkak entah kenapa. Hera semakin terisak sambil mengangkat kakinya ke pangkuannya sendiri. Bahunya terasa kram, sangat.
"Hiks... Padahal kan, cuma ke senggol kaki mejha. Ko hiks.. Gini ya? Huaaa tangan aku cuma ke senggol ujung lemari hiks..."
Oke, tangisannya semakin kencang. Tapi ini sangat janggal, pergelangan tangan dan kaki Hera seperti bengkak juga berwarna kebiru-biruan. Hera meremas kuat pergelangan tangan kanannya yang... Tidak terasa apa-apa. Tapi sayang, karna usahanya membuat tangannya terasa makin sakit.
"NON! NON HERA?! NON KENAPA?!" teriak bi Ines dari luar pintu kamar Hera.
Tok
Tok
Tok
"Eh? ENGGAK BI! HERA NGGAK APA-APA," balas Hera juga dengan teriakannnya. Mau bagaimanapun juga, disini ia hanya menumpang hidup tidak lebih. Huh, walaupun dia tunangan Bara sekarang. Tapi tetap saja, rasanya tidak enak menyusahkan keluarga Bara.
"MAU BIBI BIKININ MAKANAN?! ATAU MAU APA NON?! TAPI NON BENERAN GAK PAPA KAN?!" bi Ines masih berteriak khawatir di luar kamar Hera. Apalagi melihat jam yang sudah menunjukan pukul 11 malam.
"Eh? NGGAK USAH BI, HERA NGGAK LAPER. BIBI TIDUR LAGI AJA," teriak Hera berusaha kuat menahan rasa sakitnya.
"YAUDAH NON, KALO ADA APA-APA BILANG SAMA BIBI YA!" pesan bi Ines sebelum dirinya benar-benar menghilang dari kamar Hera. Hera tak menjawab ucapan bi Ines. Perempuan itu berusaha mengambil ponselnya yang tergeletak di atas nakas.
Tangan kirinya berusaha mengetikan sebuah nama di layar ponselnya. Hera akan menghubungi Bara. Karna Bara sekarang sedang tidak berada di rumah. Bahkan mungkin laki-laki itu tidak akan pulang hari ini. Yang Hera fikir, Bara mungkin saja sekarang akan menginap di apartmen nya. Karna Bara jarang pulang jika kedua orang tuanya sedang mengurusi bisnis di luar negri. Huh, begitupun Axel yang sekarang malah sering balapan bahkan keluar masuk club malam. Dan Hera kesepian sendiri.
****
Berbeda dengan Bara, selepas kepergian Gino tadi, laki-laki itu beserta inti Dregends lainnya sedang mencari hiburan dengan balapan. Oke, kali ini Bara yang mewakili Dregends untuk melawan Renza. Renza itu anak kuliahan, tapi dia di suruh dosennya untuk mengajar di SMA Binarty sebagai guru BK. Banyak yang tidak tahu bagaimana busuknya seorang Renza Altair Gemavya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARA
Novela Juvenil"Baraaa, Hera gak tau kenapa bisa sesayang ini sama Bara," "See?" "Hehehe, ya nggak sih. Makasih ya udah selalu ada buat Hera, padahal Hera penyakitan," "Dan gue nganggep semua itu tugas gue." Hanya cerita biasa, menceritakan tentang ketua geng yang...