01. Sebab

922 100 83
                                    

Rasa dari cinta pertama akan terus menyatu dengan logika cinta yang akan datang selanjutnya

_COMEL

🍌🍌🍌
#COMEL abis makan pisang

Di lapangan SMA Binarty sekarang tengah ramai karna ulah Bara juga Levin. Mereka berdua dengan tanpa rasa malah bertarung di tengah lapangan yang jelas-jelas pasti mudah terlihat oleh semua orang.

"BARA! BARA! BARA!"

"HUU!"

"PANGERAN BERKUDAKU...."

"GILA! NAJONG!"

"HUAAAA BARA...."

"LEVIN! LEVIN! LEVIN!"

"LEVIN KEREN...."

"HAJAR BAR!"

"LEVIN JANGAN KALAH LO!"

"WOYY DIEM...BARA PUNYA AKU!" teriakan ini berasal dari cewek cantik yang memakai bando pink dengan tas hitam yang berada dibahu kanannya. Dia Hera, gadis cantik yang mempunyai misi untuk meluluhkan hati sang ketua geng.

"Woy pisahin! Masa dibiarin sih!" teriak Zeen risau. Bagaimana tidak, Bara dan Levin bermain otot sudah hampir satu jam lamanya. Tak ada yang mau mengalah di antara mereka.

"Udah Zeen, ini urusan cowok. Lagian sekalian bisa cuci mata," kata Rumi sambil menajamkan pandangannya kepada para cowok.

Zeeen mendekik tak suka ke arah Rumi, "Dasar gada akhlak!"

"Oh may gosh, sumpah ganteng banget mereka, ya?" celetuk Yumi lebay sambil memelototkan matanya.

Kerin disampingnya memutar bola matanya malas, "Semuanya aja lo bilang ganteng!" katanya.

Yumi hanya cengar-cengir menanggapi semua itu.

"BAR! HAJAR!"

"DREGENDS!"

"BERANI!" serempak anak-anak Dregends angkatan satu.

"Jauhin Hera!" kata Levin sambil menonjok pelipis Bara. Levin adalah ketua dari geng Harvas. Dia juga yang selalu memusuhi Bara karna alasan Hera yang lebih menyukai Bara darinya.

Bara tersenyum sinis, "Cewek lo yang terlalu murahan, bilangin kedia jangan deketin gue lagi!" katanya sambil menekankan kata murahan.

"Sialan!" umpat Levin.

Bara berdecih pelan dan melirik sekilas kearah Hera yang sedang menatap sendu kearahnya. Ada sedikit rasa tak ingin dibenaknya untuk mengatakan hal yang sama sekali bukan kenyataan untuk ukuran gadis macam Hera yang masih lugu itu.

"Gak usah banyak bacot!"

Bugh

Bugh

"HUUU BARA..."

"HAJAR VIN!"

"Lo yakin Her, bakal terus cinta sama Bara setelah apa yang Bara lakuin ke elo?" komentar Zeen, bagaimanapun juga Zeen tidak ingin melihat Hera yang terus-terusan bersedih karna Bara.

Hera tersenyum lebar, "Aku gak bakal nyerah. Kalo emang kita gak jodoh, gak masalah juga ko."

"Aduh Her, lo sama Bara tu bagaikan minyak sama air gak akan pernah nyatu," cela Resti membuat Hera semakin kalut.

ALBARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang