Karna akan selalu ada alasan di setiap dasar masalah dan ujung malasah.
....Bara Alstair Gemavya
🍳🍳🍳
#COMEL abis masak telur!Jack melangkahkan kakinya menuju toilet laki-laki dengan langkah terbirit, laki-laki yang memakai bandana hitam itu mendengus kasar karna jalan yang akan ia lewati sangatlah jauh, "Anjing emang!" umpatnya pelan.
Jack berbalik hendak mencari jalan yang lebih dekat menuju toilet laki-laki. Dan satu-satunya jalan paling dekat menuju toilet SMA Mandala adalah gudang belakang. Ya, mungkin Jack satu-satunya anak Dregends yang masuk ke SMA Mandala. Tentu saja karna ayahnya adalah pemilik SMA Mandala.
"Sialan! Udah kebelet gue," pekiknya tertahan. Jack terus berjalan hingga sura jeritan seseorang membuatnya harus memberhentikan langkahnya.
"Tolong! Hiks..."
"Lepasih hiks..."
"Alah! Bodo amat," gumamnya pelan, laki-laki itu hendak melangkah kembali sebelum teriakan satu ini membuatnya benar-benar berhenti.
"Hiks... Hera gak kenal sama kalian! Kenapa kalian jahat?!"
"Hera," gumam Jack pelan, laki-laki itu terdiam lama sebelum menyadari asal teriakan Hera yang entah dimana. Bahkan Jack sampai melupakan rasa kebeletnya itu saking khawatir juga penasaran.
"TOLONG! TOLONG!"
Jack mengepalkan tangannya, laki-laki itu mengubah alur jalannya menjadi berbelok kearah gudang. Suara teriakan seseorang makin jelas didengar Jack. Cowok itu terus mendekat hingga terpampanglah pintu gudang yang dijaga oleh 6 orang laki-laki yang seumuran dengannya.
Bugh
Bugh
"Maksud lo apa, anjing?!"
"Kita gak ada masalah sama lo!"
Jack diam tak menjawab, laki-laki itu terus melancarkan aksinya hingga beberapa orang tumbang disana. Beginilah sifat Jack jika sedang emosi atau berurusan dengan musuh-musuhnya.
BRAK
Jack mendobrak pintu dengan sekali dobrakan, laki-laki itu langsung menghajar Berren menggunakan kayu yang dia bawa tadi.
Bugh
Bugh
"Lo nggak ada cape-cape nya ya gangguin anak Dregends?!" sentak Jack dingin, laki-laki itu sempat melirik Hera sekilas yang terduduk memeluk tubuhnya yang bergetar hebat.
Berren tersenyum miring, lalu meringis saat merasakan sakit di punggungnya, "Shshh, sejak kapan tu cewek jadi anak Dregends?"
"Dia udah jadi bagian kami!" tunjuk Jack pada Hera.
"Mau jadi pahlawan lo?" sinis Roy. Jack menatap Roy penuh kebencian lalu menghajarnya dengan penuh emosi.
Bugh
Bugh
"BERREN! KALIAN SEMUA IKUT IBU KE RUANG BK!!" teriak guru bk SMA Mandala. Dengan langkah gontai, Berren dan teman-temannya berjalan mengikuti guru killer itu.
"Hera, kita belum selesei." Berren tersenyum miring sebelum laki-laki itu benar-benar pergi.
Jack berdecak, tersisalah Hera dan juga Jack disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARA
Teen Fiction"Baraaa, Hera gak tau kenapa bisa sesayang ini sama Bara," "See?" "Hehehe, ya nggak sih. Makasih ya udah selalu ada buat Hera, padahal Hera penyakitan," "Dan gue nganggep semua itu tugas gue." Hanya cerita biasa, menceritakan tentang ketua geng yang...