Hai🍃 ada yang nunggu tak?!
Wielah kagak ada ya?🌂 jahat bet elah!
Bay the way, ada yang bisa nebak-nebak gak alurnya?!
Tebak dung biar seru🌿🌾
Yaudah, selamat membaca cerita cewek penghalu kelas kakap yang hobinya gombalin orang karna cita-citanya pengen morotin duit orang🌽
Siap baca non uwwu?!🔥🔥🔥
****Jam sudah menunjukan pukul 22.35, namun Hera sama sekali belum sampai rumah. Nasib naas tadi menimpa dirinya. Hera tertidur didalam mobil angkot, hingga angkot itu berhenti tepat di stasiun kereta yang ... Mungkin sudah tak berpenghuni. Namun, kenapa di stasiun itu banyak motor berjejer?! Tidak! Hera tidak boleh berfikir negatif.
"Neng, bangun neng!" supir angkot itu menepuk-nepuk pipi Hera pelan membuat tidur Hera sedikit terganggu. Perempuan itu menggeliat pelan hingga kesadarannya sudah penuh, gadis itu mengucek-ngucek matanya menyadari apa yang sedang ia alami sekarang.
"AAAAA, ABANG MAU NGAPAIN?!" pekik Hera terkejut, dengan refleks gadis itu mendorong kasar supir angkot itu.
Dugh
"Astaghfirullah neng, ai si eneng teh kumaha atuh? Emang teh cuma mau bangunin si eneng." ujar sopir itu marah. Hera terdiam sesaat kemudian perempuan itu tersenyum lebar saat mengingat kejadian sebenarnya.
"Hehe, maaf dong bang. Eneng kan ndak sengaja." Hera tersenyum manis dengan gaya centil andalannya.
"Ah, udah lah neng sana pergi!" usir si mang itu ketus, mang supir itu pasti sudah punya istri. Fikir Hera sambil cekikikan.
Hera berjalan untuk turun dari angkot itu. Bersamaan dengan angkot itu yang mulai berjalan menjauh dari pandangan Hera. Perempuan itu menengok samping kanan dan kiri, atas dan bawah, hingga belakang dan depan. Kenapa gelap? Fikirnya dalam hati.
"I-ini dimana ya?" gumam perempuan itu pelan. Gadis itu mulai berjalan kedepan dengan langkah pelan. Bukan apa-apa, perempuan itu hanya takut jika ... Ahk! Mungkin fikirannya terlalu jauh. Gadis itu dapat melihat banyaknya motor sport yang berjejer saat dirinya sudah benar-benar masuk area stasiun.
"Sialan! Siapa tadi yang berani-beraninya lapor polisi?!"
Samar-samar perempuan itu dapat mendengar bentakan seseorang. Gadis itu menutup kedua telinganya erat. Isakan kecil lolos dari bibir mungilnya. Hera berhenti berjalan saat seseorang menghentikan langkahnya. Iya!! Seseorang itu mencekal pergelangan tangan Hera sedikit kasar.
"Cewek nih,"
"Hahaha,"
"Bawa aja bro! Lumayan, bening nih."
"Gua kayaknya pernah liat deh."
"Bukannya anak SMA Binarty, ya?"
"Hahaha, mantap cuy! Dia cewek yang suka ngejar Bara."
"Bener! Apalagi Levin suka nih sama tu cewek,"
"Bawa tu cewek!" cowok itu menyeringai menatap Hera intens dari atas sampai bawah. Hera semakin terisak saat salah satu pria itu mulai menarik pergelangan tangannya kasar. Sekarang, apa yang harus gadis itu lakukan? Dia bukan apa-apa jika hanya sendiri, meminta tolong pun apalah daya karna gadis itu terlalu takut hanya untuk sekedar menggerakan tubuhnya. Sebut saja dia cengeng, penakut, lemah dan lainnya! Karna itu memang benar apa adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARA
Teen Fiction"Baraaa, Hera gak tau kenapa bisa sesayang ini sama Bara," "See?" "Hehehe, ya nggak sih. Makasih ya udah selalu ada buat Hera, padahal Hera penyakitan," "Dan gue nganggep semua itu tugas gue." Hanya cerita biasa, menceritakan tentang ketua geng yang...