"Baraaa, Hera gak tau kenapa bisa sesayang ini sama Bara,"
"See?"
"Hehehe, ya nggak sih. Makasih ya udah selalu ada buat Hera, padahal Hera penyakitan,"
"Dan gue nganggep semua itu tugas gue."
Hanya cerita biasa, menceritakan tentang ketua geng yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
bang Baraaaaa😭😭😭😭 OMG!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Heraa visualnya rambut pendek kek COMEL yaaa. Imutt bet pasangannya bang Bara🔥
🌷🌷🌷 #COMEL abis dikasih bunga sama do'i ehehehe.
"Sial! Gue lupa, hp gue masih ada di kelas," Galang berdecak sambil mengacak rambutnya kesal.
"Ck! Ya udahlah nanti aja dulu, kalo kita ke sekolah sekarang, bakal gawat urusannya," balas Dimas sambil berdecak.
"Jam berapa sekarang?" tanya Bara entah pada siapa.
"Baru jam tengah sembilan sih, tadikan jam pertama kosong," balas Haikal sambil memainkan pisau lipatnya.
Bara hanya mengangguk, laki-laki itu mengambil ponselnya di saku celananya. Setelah kejadian tadi yang hampir membuat mereka celaka, anak-anak Dregends sekarang malah santai di warung Kang Adi. Ralat, sebenarnya bersama geng Harvas juga.
Sebut saja mereka pengecut, atau bahkan tak bertanggung jawab, karna itu memang kenyataanya sekarang. Sementara yang lain sedang istirahat, makan, ngopi dan sebagainya, berbeda dengan Bara yang entah mengapa perasaanya tidak enak. Mohon maaf, emang Bara pernah pake perasaan.
"Terus kapan kita bakal ke sekolah?" tanya Ryan yang tengah asik-asiknya meminum kopi dengan rakus.
"Lo mau di penjara?" Dimas menatap sinis Ryan karna Ryan tadi sempat meminum kopi miliknya juga, lagi candu kopi tu orang! Ryan balas menatap sinis Dimaa.
