"Brukkk!!"
Bola basket yang tadinya di tangan alfath tidak sengaja terlempar kearah Chaca dan mengenai punggung chaca dan Chaca langsung terjatuh
"Aduhh" ucap Chaca meringis kesakitan sambil memegang punggungnya
"Lo gapapa Cha?" Tanya maira khawatir melihat Chaca yang terlihat tidak baik-baik saja
"Siapa sih yang lempar, gak liat apa?!" Omel Chaca kepada orang yang dia tidak tau
"Gue" ucap alfath singkat lalu menghampiri Chaca
"Gue? Gue apa?" Tanya Chaca bingung dengan pernyataan singkat dari kakak kelasnya yang satu ini
"Gue yang lempar," ulang nya dengan kata-kata yang lengkap dengan tatapan yang malas
"Oh jadi Lo? Cuma itu yang mau Lo bilang gak ada niat bantuin apa?" Ucap Chaca lagi dengan nada yang kesal karena kakak kelasnya yang satu ini
"Oh jadi Lo mau dibantuin sama gue?" Balasnya membuat Chaca bingung
Ya jelaslah Chaca ingin dibantu. Bukannya kalo orang berbuat salah itu harusnya ngebantuin ya? Setidaknya minta maaf lah. Ntah apa yang dipikirkan oleh kakak kelasnya ini
"Ya iyalah, kan Lo yang lempar bola ini" ucap Chaca masih dengan nada kesalnya
"Modus!" Ucap Kakak kelasnya dan lagi jawaban nya sangat tidak bisa dicerna oleh Chaca
Modus? Dia pikir Chaca apa? Dia hanya ingin menuntut pertanggungjawaban laki-laki itu bukan ingin disentuh-sentuh ataupun modus ingin dekat dengan laki-laki itu. Dasar nyebelin.
"Gue gak modus ya, emang harusnya Lo itu tanggung jawab setidaknya minta maaf kek atau apa gitu" teriak Chaca karena alfath sudah jauh dari nya
"Maaf" alfath berbalik sebentar lalu melanjutkan lagi langkahnya
"Cuma maaf? Singkat amat, niat gak sih?" Ntah ini yang keberapa kali chaca berteriak dengan maksud menyindir kakak kelasnya itu
"Lo mau panjang-panjang?" Alfath kembali berbalik lalu menatap wajah Chaca yang kesal
"Yaudah, maaf, maaf, maaf" lanjutnya lagi mengulangi kata maaf sebanyak tiga kali lalu pergi meninggalkan mereka
"Dasar nyebelin! Awas Lo!" Teriaknya mengutuk kakak kelasnya yang sangat-sangat nyebelin itu
Secara tidak sadar alfath tersenyum lebar tapi sayangnya tidak ada yang melihat senyumannya itu.
"Gak usah dipikirin sih alfath, tuh anak emang gitu" ucap Aksa menenangkan Chaca yang masih kesal
"Emang tuh anak. Gak tau terima kasih gak tau minta maaf. Gak tau lagi gue yang dia tau tuh apa," lanjut Fary menyambungi perkataan Aksa
"Iya mereka berdua bener, gak usah jadi pikiran"
"Sini gue bantuin berdiri" lanjut Marcel lalu membantu Chaca berdiri dengan memegangi lengan Chaca
Chaca yang dibantu Marcel langsung baper dan tambah suka dengan Marcel
"Duh kak Marcel baik banget" batin Chaca
"Yaudah kalian balik aja gih, udah sore. Lagian lapangan nya udah bersih. Lanjut pulang sekolah besok aja" saran Marcel lalu dibalas anggukan oleh maira dan Chaca
"Yaudah kita pulang ya kak" pamit maira dan chaca lalu mengambil tas mereka dan meninggalkan Marcel, Aksa dan Fary
Ketika Chaca dan maira sudah pergi dari lapangan, mereka pun juga memutuskan untuk selesai latihan basketnya. Lagian juga sih alfath udah ngilang duluan padahal yang setuju tadi hanya dia seorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA dan SAHABAT (NUCA's Story)
Teen Fiction[Slow Update🙂] -On Going- Nayara yang terkenal dingin, Umaira yang disukai karena sifatnya yang kalem dan pendiam, Clarisa seorang anak baru yang cuek dan jutek, dan Aileen yang sangat frontal dan pedas kata-katanya. Bagaimana mungkin empat orang g...