"Maksud kamu Al?" Tanya Callysta dengan nada yang sendu.
"Eh, kita duluan ya" pamit Marcel sekaligus mewakili Fary dan Aksa. Setelah itu mereka bertiga pun pulang duluan meninggalkan Alfath dan Callysta berdua Sekarang di parkiran.
"Maksud gue? Kurang jelas?" Tanya Alfath setelah teman-temannya sudah pergi. Callysta diam dia ingin mendengar lagi ucapan Alfath setelahnya.
"Gue mau Lo jelasin apa yang terjadi sebenarnya di antara kita sama Clarisa. Setelah itu gue mau Lo jauhi gue, temuin gue kalo penting aja. Karena gue masih nganggap Lo sebagai teman gue," lanjut Alfath menjelaskan tidak dengan penekanan seperti tadi melainkan seperti berbicara santai terhadap seorang teman yang meminta tolong.
"Gue mohon! Gue minta tolong banget sama Lo!" Sekali lagi Alfath meminta tolong kepada Callysta yang sedari tadi diam. Karena Alfath tidak mau dirinya dan Chaca harus bertengkar terlalu lama. Alfath sangat tidak suka di cuekin oleh Chaca. Sangat tidak suka!
"Gue masih cinta Al sama Lo! Gue masih sayang sama Lo! Dan kita belum putus," Callysta menjawab berbeda dengan harapan Alfath. Alfath memijit pelipisnya dengan wajah yang kacau. Bagaimana sekarang?
"Tapi gue udah gak suka sama Lo lagi, gue udah gak ada rasa sama Lo, kita udah gak bisa sama-sama lagi Ta!" Balas Alfath mencoba membuat Callysta sadar bahwa mereka sekarang hanya bisa sebatas teman tidak seperti dulu lagi.
"Seiring berjalan waktu kita juga bakal saling suka lagi, kita bakal saling mencintai lagi," Callysta masih bertahan dengan pendapatnya dan berharap Alfath ingin kembali kepadanya.
"Gak bisa Ta, waktu juga yang buat gue lupa sama Lo. Dua tahun Ta Lo ninggalin gue tanpa kabar dan selama itu pula Lo gak ngirim pesan yang bisa buat gue untuk mempertahankan Lo!" Sejujurnya Alfath masih mengingat kenangan nya saat bersama Callysta. Tapi itu hanya sebatas mengingat bukan ingin kembali seperti dulu lagi. Dia sekarang sudah bersama Clarisa yang membuat hidupnya lebih berwarna dan tak mau berpaling ke siapapun.
"Kan udah gue jelasin Al, gue sibuk ngurusin mama gue! Gue gak tau lagi harus ngapain. Gue mohon Al Lo balik ya sama gue," Callysta memohon sambil memegang tangan Alfath.
Alfath menepisnya pelan, "Gue gak bisa balik kayak dulu lagi sama Lo, dihati gue udah ada cewe lain dan Lo tau itu. Kalo Lo mau balik berteman sama gue, jelasi yang sebenarnya besok sama Clarisa. Tapi kalo Lo gak mau juga gapapa dan mungkin hari ini adalah hari terakhir gue mau ngomong sama Lo," ucap Alfath membuat Callysta tertegun mendengarnya. Alfath mengancamnya?
Setelah mengucapkan itu Alfath pun langsung menaiki motornya dan pulang menuju ke rumah meninggalkan Callysta yang masih terdiam disana.
"Gak Al, aku gak kan nyerah! Karena kamu cuma milik aku satu-satunya!" Ucapnya setelah sadar jika Alfath sudah pergi meninggalkannya.
Ternyata Callysta tidak menyerah dia masih saja mengejar Alfath karena dia masih mencintainya. Atau jangan-jangan perasaan itu sudah berubah menjadi obsesi untuk memiliki Alfath?
...
"Kenapa sih Lo marahan terus sama Kak Alfath? Gak ada niat baikan gitu?" Tanya Maira kepada temannya yang satu ini. Chaca.
Setiap hari Chaca terlihat murung apalagi saat di kantin kemarin. Maira tau jelas dari raut wajah Chaca yang seperti sudah risih dan cemburu melihat kedekatan Alfath dan Callysta yang notabenenya Callysta adalah kekasih Alfath dulu sebelum mengenal Chaca.
Siapa yang tidak takut jika nanti Alfath akan meninggalkannya dan kembali lagi bersama Callysta.
Seperti kata orang-orang, CLBK. Cinta Lama Bersemi Kembali. Atau mungkin Cinta Lama Belum Kelar?
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA dan SAHABAT (NUCA's Story)
Genç Kurgu[Slow Update🙂] -On Going- Nayara yang terkenal dingin, Umaira yang disukai karena sifatnya yang kalem dan pendiam, Clarisa seorang anak baru yang cuek dan jutek, dan Aileen yang sangat frontal dan pedas kata-katanya. Bagaimana mungkin empat orang g...