Mereka sekarang sudah sampai di rumah Maira. Dengan kesibukan masing-masing. Alfath dan Chaca yang sibuk menonton film, Maira dan Marcel yang sedari tadi bercerita-cerita terus, Aileen dan Nayya yang sibuk dengan handphonenya begitupun Aksa dan Fary yang asik dengan game nya.
"Woii bangsat! Nyampah aja Lo, harusnya kan kill gue nambah," protes Aksa kepada Fary. Fary hanya menatap Aksa sebentar lalu kembali memandangi handphonenya tanpa memperdulikan Aksa yang sedang mengomel dengan emosi yang meluap-luap.
"Kalo mau ribut jangan disini, sana pergi ke hutan!" Aileen angkat bicara karena mendengar keributan yang dibuat oleh Aksa.
"Rumah Lo juga bukan! Sewot aja!" Aksa membalas dengan tatapan acuhnya
"Berani Lo ngomong gitu sama gue hah?!"
"Ngapain gue harus takut? Emang lu hantu?"
"Eh gue lupa, Lo kan Kunti kw" lanjut Aksa dengan tertawa terbahak bahak
"Bughhh!" Sebuah bantal melayang tepat ke wajah Aksa. Ternyata bantal tersebut di lempar oleh Aileen.
Aileen yang melihat wajah Aksa berubah menjadi cemberut akibat dirinya langsung tertawa terbahak-bahak tanpa mempedulikan teman-temannya yang sekarang memperhatikannya.
"Beraninya pake alat. Tangan kosong dong!" Ucap Aksa ke arah Aileen lalu meletakkan handphonenya diatas meja yang tak jauh darinya
"Ngapain Lo deket-deket?" Aileen bertanya karena melihat Aksa yang berjalan menuju kearah nya sekarang.
"Takut?" Tanya Aksa balik yang sekarang sudah berada dihadapan Aileen.
Melihat senyum Aksa yang begitu seksi, Aileen merasa gugup. Begitupun jantungnya yang sekarang sudah menjadi tidak karuan.
"Kenapa Lo? Gue ganteng? Kan emang," ucap Aksa dengan kepedean tingkat akutnya.
Aileen refleks mendorong Aksa dengan kuat sehingga Aksa jatuh terduduk dilantai " Idih! Pede banget jadi orang!" Lanjut Aileen lalu membuang mukanya.
"Dalah males, gue mau ke kamar. Bye!" Ucap Aileen pamit karena dia sudah tidak tahan melihat wajah cengengesan Aksa yang sekarang sedang tertawa sehabis membuat Aileen malu.
"Yaelah, bilang aja Lo baper sama gue!" Balas Aksa tapi tak di pedulikan oleh Aileen yang sekarang sedang berjalan menuju kamar Maira.
"Gak Sudi!" Ucap Aileen dari atas lalu langsung menutup pintu kamar Maira dengan membantingnya.
...
"Astagfirullah Aileen, Lo gak boleh kayak tadi lagi! Kalo ketawan kan bisa malu," Aileen bermonolog sendiri saat sudah mendudukkan pantatnya di ranjang Maira.
"Ini gue beneran suka sama kak Aksa atau gimana sih?"
"Gak gak, gak mungkin! Gue gak mungkin suka sama dia, amit-amit" Aileen terus berbicara pada dirinya sendiri. Tanpa disadari ada yang membuka pintu kenop pintu sehingga membuat Aileen terkejut.
"Woe anjir! Ngejuti aja Lo kayak setan!" Refleks Aileen ketika mengetahui yang datang adalah Nayya.
Nayya menyusul Aileen karena Aileen sudah tidak ada. Dan Nayya merasa tidak ada teman ngobrol lantaran teman-temannya yang lain sibuk berpacaran.
"Santai dong, gak usah ngegas!" Balas Nayya tak kalah dengan nada yang tinggi
"Lo ngapain disini? Gue dengar tadi Lo kayak ngomong sesuatu, ngomong sama siapa Lo?" Tanya Nayya yang sekarang sudah berada di samping Aileen.
"Gak ngomong apa-apa dan sama siapa-siapa" jawab Aileen bohong.
"Dalah gue tau, kak Aksa kan?" Nayya bertanya pertanyaan lain kepada Aileen untuk memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA dan SAHABAT (NUCA's Story)
Teen Fiction[Slow Update🙂] -On Going- Nayara yang terkenal dingin, Umaira yang disukai karena sifatnya yang kalem dan pendiam, Clarisa seorang anak baru yang cuek dan jutek, dan Aileen yang sangat frontal dan pedas kata-katanya. Bagaimana mungkin empat orang g...