NUCA'26

93 11 4
                                    

"Tadi kamu kenapa sama Karamel?" Tanya Alfath setelah mereka sampai di rooftop

Setelah keributan tadi, Alfath langsung mengajak Chaca ke rofftop untuk bertanya apa yang sebenarnya terjadi

Chaca hanya diam. Alfath pun yang tak kunjung mendapat jawaban dari Chaca akhirnya menoleh

"Kenapa? Ada yang sakit atau luka?" Tanya Alfath

Chaca hanya menggeleng sambil tersenyum geli melihat Alfath seperhatian itu kepadanya.

"Ini baju kamu gimana?" Chaca tetap tidak menjawab pertanyaan Alfath dan malah bertanya pertanyaan lain

"Ya pakai aja," jawab Alfath enteng

"Gak ah, gede banget di aku" balas Chaca

"Pake aja, daleman kamu keliatan tuh," Chaca yang ingin mengembalikan baju Alfath ditahan dan kembali di pakaikan ke Chaca.

"Ihhhh!" Protes Chaca lalu memukul keras lengan Alfath. Alfath pun meringis kesakitan dengan diakhiri oleh kekehan gelinya.

"Jadi kenapa? Kenapa berantem?" Alfat membuka suara setelah keheningan sejenak tadi.

"Gak ada kok" jawab Chaca singkat

"Jujur aja sama aku,"  Alfath kembali meyakinkan Chaca untuk menceritakan kepadanya.

"Aku gak tau salah aku dimana, sih Karamel tiba-tiba dengan sengaja numpahi minumannya ke aku," akhirnya Chaca menjelaskan kepada Alfath apa yang terjadi

"Ohhh," hanya itu yang bisa Alfath katakan

"Biarin aja lah, gak usah di pikirin"

"Tuh cewe palingan caper," lanjut Alfath lalu dibalas anggukan oleh Chaca

"Iya," singkat Chaca.

Setelah itu, suasana mereka kembali hening. Yang ada hanya semilir angin yang menyentuh.

...

Hening. Satu kata yang menggambarkan suasana kantin sekarang. Akhirnya Fary dan Aksa pun membubarkan kerumunan tersebut.

"Kita gak akan pernah takut sama Lo Karamel Lathicia" ucap Aileen

"Idih, bocah aja sok berani!" Balas Karamel dengan senyum Sombong nya.

"Gak nyampai satu menit aja, gue udah bisa keluari Lo dari sekolah ini. Jadi gak usah sok!" Aileen yang emosi nya masih meluap-luap tetap mengancam dan tidak peduli oleh siswa siswi yang menatapnya.

"Lo pikir gue takut hah! Gak semudah itu kalian bisa ngalahin gue," tidak peduli ancaman Aileen, Karamel masih saja tidak mau kalah dan meminta maaf

"Sekali lagi Lo masih ngomong, gue sumpel mulut Lo pake sampah," Nayya yang sedari tadi menyimak ikut keluar suara karena sudah kesal dengan Karamel.

"Sumpel aja Nay, sampah emang cocoknya makan sampah!" Aileen menyindir lagi dan berhasil membuat Karamel emosi

"Lo!" Tangan Karamel sudah melayang ingin menampar Aileen. Tapi dengan cepat pula Aileen menahannya

"Mau apa Lo? Mau nampar gue? Sebelum Lo tampar gue, gue dulu bakal nampar Lo!

"Plakkk!" Sebuah tamparan mendarat di pipi Karamel dan itu kembali membuat seisi kantin ricuh.

"Udah Aileen cukup!" Tegas Marcel karena ini sudah tidak wajar lagi.

"Lo Karamel! Mending Lo pulang ke kelas," ucap Marcel lalu langsung diikuti oleh Karamel. Karena dia sudah tidak bisa menahan rasa malu akibat tamparan Aileen tadi.

CINTA dan SAHABAT (NUCA's Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang