NUCA'21

95 22 3
                                    

"Kak Chaca!" Teriak Thalia sambil berlari semangat kearah Chaca.

"Hallo Lia!" Sapa Chaca tak kalah semangat juga dengan senyum yang manis itu

"Main belbi lagi yuk, Lia lindu main sama kak Chaca," ucap Thalia yang sekarang sudah berada dipangkuan

"Eh enak aja, hari ini yang main sama kak Chaca itu kak alfath. Lia main sendiri aja sana," bantah alfath dan sekarang sudah duduk di depan Chaca

Chaca yang mendengar perkataan alfath langsung memberi jawaban dengan tatapan tajam nya membuat alfath terkekeh pelan. Lalu Chaca menatap kearah Thalia lagi dengan senyum biasanya

"Tenang aja, kak Chaca cuma mau main sama Lia kok. Ayok kita ke kamar Lia" ucap Chaca dan dibalas senyuman oleh Thalia

"Kak Chaca emang tellll debes deh. Lia mau kak Chaca jadi kakak benelan Lia, tinggal baleng sama Lia telus bial bisa main sama Lia tiap hali," Lia mengoceh di gendongan Chaca ketika sedang menuju ke kamarnya

"Nah adek gue aja paham apa yang gue mau," ucap Alfath sedikit kencang agar didengar oleh Chaca. Tapi Chaca lebih memilih diam dan tidak menjawab nya

"Hushh, teriak-teriak didalam rumah. Kayak anak kecil aja," tegur Nadya yang baru saja sampai yang membawa nampan berisi jus jeruk

"Lah? Mana Chaca?" Lanjut Nadya bertanya saat tidak melihat Chaca lagi di sofa

"Main sama Lia," jawab alfath malas lalu berjalan ke lantai atas menuju kamarnya untuk mengganti pakaian sekolahnya.

...

"Langsung pulang kerumah nih?" Tanya Marcel sedikit mengencangkan suara nya agar dapat di dengar oleh maira

"Iya," jawab maira singkat

Selang berapa menit, Marcel sudah tiba dirumah maira. Maira pun turun dan langsung saja ingin masuk ke dalam rumahnya tanpa memperdulikan Marcel.

Maira sengaja karena dia belum terima Marcel main seenaknya saja. Tapi didalam hatinya yang paling dalam dia bahagia kok karena sudah bisa berpacaran lagi dengan Marcel. Sungguh maira masih menyimpan rasa suka terhadap Marcel.

"Gak disuruh mampir dulu nih? Main tinggal-tinggal aja," sindir Marcel lalu membuka helm nya dan turun dari motornya. Dia bersender di motornya menunggu jawaban dari maira

"Oh saya lupa," jawab Maira sambil menepuk pelan dahinya

"Saya?" Gumam Marcel pelan

"Ongkosnya kan belum, berapa mang?" Tanya maira mengejeknya Marcel. Terlihat disana raut wajah Marcel yang langsung berubah masam. Dan maira tersenyum geli melihatnya

"Ck!" Singkat Marcel lalu naik ke motor nya lagi. Baru ingin memasang helm ke kepalanya, maira menggoda Marcel

"Yeee, masa cowo ngambekan sih," ucapnya dengan nada yang angkuh dengan tangan yang bersilang didepan dadanya

"Gue pulang," balas Marcel dingin lalu memakai helm nya

"Eh tunggu dulu," maira menghentikan Marcel saat Marcel hendak menyalakan motornya

Marcel berbalik kearah maira sebagai tanda menjawab 'apa?'

"Hati-hati dijalan pacar!" Ucap maira sambil melambai-lambaikan tangannya

Marcel tersenyum tapi tidak dapat dilihat oleh maira Karena Marcel memakai helm yang hanya terlihat matanya saja.

Marcel pun langsung melajukan motornya dan meninggalkan komplek rumah maira. Maira yang melihat Marcel yang sudah jauh, langsung masuk ke dalam rumah karena hari ini juga sudah mau magrib.

CINTA dan SAHABAT (NUCA's Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang