NUCA'28

76 9 2
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi lima belas menit yang lalu, Chaca dan Maira sekarang sedang berjalan kearah kantin. Tidak jalan mereka berpapasan dengan Aileen dan Nayya. Akhirnya mereka berempat pun menuju kantin bersama-sama.

Ketika sampai di depan pintu kantin, sama seperti kemarin mereka dihadang lagi oleh Karamel dan Audy. Saat rombongan Chaca ingin kekanan Karamel menghadangnya seperti itu juga sebaliknya.

Karena sudah tidak tahan dengan kelakuan Karamel. Chaca pun emosi lalu bersuara

"Mau Lo apa sih!" Ucap Chaca dengan lantang dan tegas. Dan itu berhasil membuat mereka menjadi tontonan seperti kemarin.

"Mau gue? Kalo gue mau kalian semua jauhin Alfath dan teman-temannya gimana? Sanggup nggak?!" Tanya Karamel sinis dengan tangan yang menyilang di depan dadanya.

"Emang Lo siapa berani nyuruh-nyuruh kita?!" Jawab Chaca

"Gue? Gue adalah satu-satunya cewe yang cuma boleh jadi milik Alfath," balas Karamel dengan begitu percaya diri

"Plisss tolong kalo mimpi jangan ketinggian, kalo jatuh ntar sakit terus koit deh. Gue belum siap Lo mati soalnya kalo Lo mati gak ada orang lagi yang bisa gue kata-kata in," sindir Aileen dan itu berhasil membuat seisi kantin tertawa karena baru kali ini Karamel di ejek mati-matian.

"Dan satu lagi, nanti kalo sampai rumah Lo ngaca deh. Dan tanya sama diri Lo di depan cermin Lo udah benar belum? Tanya juga Kenapa Lo gak bisa jadi milik Alfath? Siapa tau jawaban nya karena Lo GAK PANTES," sambung Nayya dengan penekanan di akhir kalimat

"Maybe," tambah Nayya dengan suara yang pelan dan senyum remeh kepada Karamel.

"Udah lah buang-buang waktu aja, yok makan!" Ajak Maira bersuara. Baru kali ini lah Maira mengeluarkan suaranya di tengah keributan biasanya kan dia hanya diam dan menonton atau menjadi penengah.

Mendengar ucapan Maira, mereka berempat pun pergi lalu menumbur bahu Karamel yang sekarang sedang diam dan menghujat mereka berempat dalam hati.

"Awas kalian ya! Hari ini kalian boleh menang!" Ucap Karamel dalam hati

"Ayo Dy, kita ke kelas" lanjut Karamel mengajak Audy untuk pulang ke kelas.

Setelah lima menit kepergian Karamel, barulah Alfath and the geng muncul dan langsung mengarahkan tujuannya ke meja dimana tempat Chaca dan teman-temannya yang sedang melahap makanannya.

"Heyooo wasapp gaess!" Ucap Aksa sedikit teriak dan duduk disebelah Aileen secara tiba-tiba

Aileen yang sedang makan nasi goreng itupun langsung tersedak dan kepedasan. Dia pun meminta minum dengan menunjuk es teh yang tak jauh dari dirinya karena dia tak mampu berbicara akibat tenggorokan nya panas.

Aksa pun dengan sigap mengambil minum yang Aileen tunjuk dan membantu Aileen untuk minum. Aileen yang sudah lega dan tidak merasakan sakit di tenggorokannya, langsung spontan memukul keras punggung Aksa.

"Awwwww!" Ringis Aksa lalu mengelus-elus punggungnya

"Lo mau gue mati hah?!" Tanya Aileen penuh emosi kepada Aksa yang sekarang masih memegangi punggungnya yang tadi menjadi korban tangan Aileen.

"Bukannya ngomong makasih, malah ditimpuk pake tangan" protes Aksa dengan nada yang sedih

"Kalo Lo gak ngejutin, gue juga gak bakal kesedak goblok!" Balas Aileen masih dengan emosi yang meluap-luap

"Santai yaelah. Yang lain aja pada gak ada yang kaget dan juga masih untung gue langsung kasih Lo minum, kalo nggak? Mungkin Lo udah mati sekarang," ucap Aksa dan lagi-lagi membuat Aileen emosi kemudian memukul Aksa untuk yang kedua kalinya.

CINTA dan SAHABAT (NUCA's Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang