"eh lin, lo kelas mana?, Kok gak pernah gabung sama maira?" Tanya chaca penasaran
"Oh gue kelas XI-IPA 4, dulu waktu kelas X gue sama nayya sekelas sama maira, eh pas naik kelas kita malah pisah sih maira malah masuk kelas unggul" jelas aileen lalu melanjutkan makannya
"Oh gitu, terus lo ra gak mau cari teman baru? Perasaan gue lo di kelas gak punya teman, ke kantin aja pasti ketemu nya nanti sama aileen dan nayya" sekarang chaca pun bertanya kepada maira
"Gak ah, bagi gue aileen sama nayya udah cukup, lagian sekarang udah ada lo, ngapain gue cari teman lagi?" Jawab maira dengan acuh nya
"Oh gitu, oke deh"
"Eh lin, gue mau ke kelas lo, kelas lo dimana?" Lanjut chaca bertanya keberadaan kelas aileen. Karena chaca adalah anak baru jadi dia belum tau banyak tentang ruangan dia sekolah ini
"Mau ngapain ke kelas gue?" Aileen malah bertanya balik
"Mau ketemu sama nayya, gue gak tenang kalo kayak gini" jelas chaca
"Oh, gak usah lah cha, ntar nayya nya baikan sendiri, diamin aja dulu" cegah aileen karena aileen sudah tau jelas dengan watak temannya yang satu itu
"Gue gak bisa gini lin, gue tetap aja merasa bersalah, gue harus selesaikan"
"Lagian kalian gak mungkin juga harus diam-diaman gara-gara gue" jelas chaca yang membuat maira dan aileen kagum kepadanya
"Pas udah keluar kantin, lo belok kiri, ntar ada tangga, kelas gue dilantai dua" jelas aileen menunjukkan arah menuju kelasnya
"Atau mau gue temenin?" Tanya aileen karena dia takut terjadi sesuatu nanti diantara mereka berdua
"Gak papa, gue sendiri aja, gue pergi sekarang ya, ntar keburu bel masuk" jawabnya lalu langsung berlari meninggalkan mereka berdua
Sekarang chaca sudah berada di depan kelas nayya, dan dia pun sudah melihat keberadaan nayya. Setelah itu dia langsung menghampiri nayya
"Kelas lo bukan disini, ngapain kesini?" Ucapnya dengan dingin nya. Padahal chaca baru saja duduk di depannya dan belum mengatakan sepatah kata apa pun
"Hmm, gue.. gue.." jawab chaca terbatah-batah
"Cepetan, ada perlu apa lo? Udah mau masuk" tegas nya
"Jadi gini nay, gue mau minta maaf.."
"Gak perlu!" Belum selesai berbicara nayya sudah menjawab chaca
"Tapi gue mau jelasin" sekarang chaca mengatakannya dengan nada tinggi
"Gue gak mau dengar, gak penting!" Tolak nya
"Gue diajak sama maira, gak mungkin gue gak ikut, dia maksa gue, gue gak bisa tolak dan gue gak tau kalo bakal gini jadinya"
"Gue gak bermaksud buat kalian berantem, buat kalian diam-diaman kayak gini sekarang"
"Lo boleh gak suka gue, tapi lo harus tetap bersama aileen dan maira, mereka sepi gak ada lo"
"Lo gak pernah mikir maira apa? Lo sama aileen satu kelas bisa berdua terus, sedangkan maira? Dia sendirian"
"Tapi nanti kita bakal ketemu juga" bantah nayya
"Maira juga butuh teman, teman ngobrol waktu dia di kelas"
"Dan gue sama kayak maira, gue butuh teman dan untungnya maira datang jadi gue gak kesepian"
"Terserah lo mau anggap gue apa, intinya gue minta maaf. Gue pergi dulu" jelas chaca panjang lebar lalu meminta maaf kepada nayya dan pergi meninggalkan nayya yang sekarang sedang terdiam
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA dan SAHABAT (NUCA's Story)
Teen Fiction[Slow Update🙂] -On Going- Nayara yang terkenal dingin, Umaira yang disukai karena sifatnya yang kalem dan pendiam, Clarisa seorang anak baru yang cuek dan jutek, dan Aileen yang sangat frontal dan pedas kata-katanya. Bagaimana mungkin empat orang g...