***
Seperti biasa, Clara kini sedang menunggu Alvaro menjemputnya. Namun setelah menunggu 15 menit, Alvaro tak kunjung datang, membuat Clara semakin gelisah apalagi dari kemarin Alvaro susah untuk dihubungi.
Daren yang melihat Clara gelisah langsung menghampirinya. "Ra, lo kenapa? Alvaro kok belum jemput?" tanya Daren.
Clara menghela nafas, melirik Daren lalu menunduk. "Gue gak tau, biasanya dia udah dateng sekarang. Dia susah dihubungi dari kemaren," ucap Clara.
"Yaudah, mending lo bareng gue aja."
"Gak usah, gue gak enak sama Jesslyn," balas Clara.
"Dia juga temen lo, jadi dia pasti ngerti dong," ucap Daren.
"Yaudah ayo, cepetan," Clara memasuki mobil Daren membuat Daren terkekeh melihatnya.
Tak berselang lama, mereka sudah sampai dihalaman rumah Jesslyn. Terlihat Jesslyn yang sedang duduk, pasti menunggu Daren.
Daren keluar dari mobilnya lalu menghampiri Jesslyn, setelah mereka memasuki mobil, Daren langsung menjalankan mobilnya.
"Jes, sorry ya gue ngikut Daren," ucap Clara tak enak hati.
"Gak papa lah, lo kan juga temen gue," balas Jesslyn.
Clara hanya mengangguk, tanpa mengeluarkan suara lagi. Pikirannya hanya pada Alvaro.
Daren dan Jesslyn sibuk bercanda ria, memamerkan keromantisan mereka. Clara hanya menghela nafas lelah, sebenarnya Alvaro kenapa? Itu pertanyaan yang terus berputar dipikirannya.
"Cla, udah sampai," ucap Daren menyadarkan Clara.
"Hah? Oh iya," Clara menerjapkan matanya berkali-kali. Mungkin ia terlalu banyak pikiran sampai-sampai dirinya tak sadar sudah berada didalam sekolah.
Sebenernya lo kenapa sih Cla-batin Daren.
Clara berjalan ke arah kelasnya, namun ia melihat Alvaro berada dilapangan sedang bermain basket, pagi-pagi begini? lalu kenapa dia tidak menjemput dirinya?
Clara memutuskan untuk menghampiri Alvaro, dia menarik tangan Alvaro menuju rooftop.
"Kamu kenapa, Cla?" tanya Alvaro.
"Kenapa kamu bilang? Secara gak sadar dengan perlahan kamu itu ngejauh dari aku, seharusnya aku yang tanya, kamu kenapa?" balas Clara.
"Aku gak kenapa-napa, justru kamu yang kenapa tiba-tiba marah kayak gini trus narik aku tiba-tiba," balas Alvaro.
"Satu, waktu pulang dari taman kamu tiba-tiba jadi cuek. Dua, waktu kemarin kamu gak biasanya gak dateng ke kelas aku. Tiga, kemarin kamu gak bisa nganter aku pulang, padahal sebelumnya aku mau pulang sama Daren aja kamu larang dan kekeuh mau nganterin aku. Empat, dari semalam kamu susah dihubungi. Lima, tadi pagi kamu gak jemput aku, padahal aku udah nungguin kamu Al, dan sekarang kamu tanya kenapa aku kayak gini? Kamu sadar sama kesalahan kamu gak sih Al?" jelas Clara.
"Kamu kenapa jadi gini sih Cla? Aku kayak gini dari dulu, seharusnya kamu ngerti aku dong bukan malah nyudutin aku. Kamu jangan manja deh, aku itu pacar kamu bukan supir kamu. Aku gak perlu nganter-jemput tiap hari kan?" ucap Alvaro dengan tatapan datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Girl [END]
Teen Fiction[COMPLETED] [Di private acak, follow agar bisa membaca] Orang-orang menyebut Clara adalah bad girl sekolahnya. Salah satu nya adalah Alvaro, ketua osis di sekolahnya itu. Kehadiran Alvaro mampu memberi sedikit warna dalam kehidupan Clara. Mempunyai...