Chapter 25 | Hari yang menyebalkan

215 34 6
                                    

Cek mulmed

***

"Goblok tu anak," gerutu Irene setelah mendengar cerita Clara.

"Lo aja yang cuma denger kesel, gimana gue yang ngerasain?" tanya Clara.

"Lo lepas aja deh," pasrah Irene.

Sontak, Clara langsung memandang Irene dengan datar. "Gak mau," ucapnya pelan.

"Daren tau?" tanya Irene.

Clara menggeleng, ia tak akan memberitahu Daren masalahnya ini. "Yang ada gue di pisahin sama Alvaro, trus nanti gue di pindahin ke Inggris. Gak mau ren."

"Lo belum tau Daren ternyata," ucapnya pelan nyaris tak terdengar.

"Apa?" tanya Clara.

"Kita kepasar malam yuk," ajak Irene berharap Clara ikut.

"Gak mau."

"Ke mall."

"Gak mau."

"Ke danau."

"Gak mau."

"Ke butik."

"Gak mau."

"Ke kuburan."

Clara berdiri menata kembali penampilannya membuat Irene bingung akan tingkah gadis itu.

"Yuk," ajak Clara setelah mengambil sling bag nya.

"Kemana?"

"Ke kuburan."

Irene melebarkan matanya, apa katanya? Kuburan? Irene sih tak masalah, tapi Clara yang bermasalah. Malam-malam seperti ini ke kuburan, padahal gadis itu takut dengan hantu, yang ada Irene yang repot.

"Kepasar malam aja deh," ucap Irene.

Clara menghela nafas. Tadinya, dia akan bercerita tentang masalahnya dengan almarhum Bundanya. Kalo ada Irene, sudah dipastikan dirinya aman. Tapi, jika dipikir-pikir lagi, dirinya juga harus melupakan masalahnya untuk sejenak.

"Yaudah," ucap Clara pelan.

Irene berdiri, menghampiri Clara yang berdiri didekat pintu, "apa?"

"Pasar malam? Ayok!" ajak Clara.

Irene tersenyum, semoga saja Clara dapat melupakan sejenak masalahnya. Dan dapat tersenyum kembali.

"Gue izin ke Daren," ucap Irene lalu berlari keluar kamar, mengetuk pintu kamar Daren.

Cklek

"Kenapa?" tanya Daren bingung melihat Irene tersenyum.

"Kita izin ke pasar malem ya," ucap Irene.

"Pasar malem yang baru buka itu?" tanya Daren menyeritkan keningnya.

"Iya, boleh ya," ucap Irene memohon.

My Bad Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang