***
Alvaro mulai gelisah memikirkan pertanyaan Clara yang terus berputar di kepalanya, haruskah ia menceritakan masa lalu yang membuat dirinya merasa terpukul atau menutupi semuanya.
Flashback on
"Kamu...kamu pernah balapan liar?," tanya Clara sambil memejamkan matanya.
Sedangkan Alvaro masih bingung harus menjelaskan apa kepada Clara, apa dia harus menjelaskan semuanya secara rinci? Tapi tak mungkin rasanya.
Alvaro memalingkan wajahnya ke arah lain, menghela nafas lalu pandangannya tertuju ke arah Clara dan tersenyum. "Kenapa kamu tanya itu?" ucap Alvaro.
"Eh enggak, gak papa gak usah di jawab," Clara mulai gugup.
"Kamu besok ada acara gak, Cla?" tanya Alvaro.
"Gak ada, kenapa emangnya?" balas Clara.
Alvaro tersenyum lalu mengacak rambut Clara. "Mau ngajak kamu ke suatu tempat," ucap Alvaro tanpa mengalihkan pandangannya dari Clara.
Flashback off
"Arrghh! Bingung gue," ucap Alvaro sambil mengacak rambutnya. "Jalan sama Clara aja dulu."
Alvaro memakai jaket, mengambil kunci motor, lalu bergegas pergi ke rumah Clara. Rencananya karna hari ini tanggal merah, Alvaro akan mengajak Clara ke suatu tempat yang ia yakin Clara pasti akan suka.
Motor Alvaro membelah jalan diantara kerumunan pengendara lainnya, tak butuh waktu lama ia sudah sampai dihalaman rumah Clara, Alvaro memarkirkan motornya, saat akan mengetuk pintu tiba-tiba pintu terbuka menampilkan Daren yang sudah siap dengan pakaian santainya.
"Ngapain lo?" tanya Daren.
"Mau ketemu Clara lah, cepet panggilin sana," ucap Alvaro.
Daren hanya memutar bola matanya malas, "kirain mau ketemu gue."
"Ngapain juga ketemu sama lo?" ucap Alvaro memandang sinis Daren.
"Untung temen," ucap Daren sambil mengelus dada.
"Eh ada Alvaro, Daren kamu gimana sih ada tamu bukannya diajak masuk malah didiemin," ucap Clarisa yang tiba-tiba sudah berada di hadapan mereka.
"Iya, ini mau masuk bun," balas Daren.
"Yaudah, Bunda tinggal dulu ya, Al. Mau ke supermarket dulu," ucap Clarisa sambil tersenyum.
"Iya,Bunda."
"Buruan masuk, gue mau nganterin Bunda," ucap Daren.
"Hm," balas Alvaro.
***
Kini Clara dan Alvaro sedang berada di danau, duduk di sebuah kursi yang berada di sana, tadi saat Clara tak sengaja mendengar suara Alvaro, ia langsung mandi dan bersiap-siap.
"Al, kamu tau tempat sebagus ini dari mana?" tanya Clara tanpa mengalihkan tatapannya dari danau.
"Waktu kecil, aku sering kesini," jawab Alvaro yang di balas anggukan oleh Clara.
Suasana menjadi hening kembali, saat Alvaro maupun Clara sama-sama tidak membuka suara. Mereka ingin mengabadikan kenangan kebersamaan mereka, dipikiran masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Girl [END]
Novela Juvenil[COMPLETED] [Di private acak, follow agar bisa membaca] Orang-orang menyebut Clara adalah bad girl sekolahnya. Salah satu nya adalah Alvaro, ketua osis di sekolahnya itu. Kehadiran Alvaro mampu memberi sedikit warna dalam kehidupan Clara. Mempunyai...