Chapter 24 | Putus?

247 40 8
                                    

•••

"Ini apa?" tanya Clara sambil menunjukan poto-poto Alvaro yang ada di handphone nya.

Alvaro mengambil handphone Clara lalu menggeser poto-poto itu. Disana, terlihat ia yang tertawa bersama Raisa. Lalu, poto ketika dirinya merangkul Raisa, makan berdua dipinggir jalan dengan Raisa, belanja di mall dengan Raisa, berboncengan dengan Raisa, dan masih banyak lagi yang berhubungan dengan gadis itu.

"Kamu hebat Al! Balas dendam, hm?" Clara tertawa hambar.

"Kamu mau rusak hubungan kita, iya?!" lanjut Clara.

"Maksud kamu apa?" Alvaro mulai tersulut emosi.

"Udah deh, kamu kenapa sih deketin dia terus?" tanya Clara mencoba menahan amarahnya.

"Karna aku mau," balas Alvaro dengan santai.

Clara memandang Alvaro dengan tatapan kecewa, dengan gampangnya dia bilang seperti itu? Lalu Alvaro menganggap dirinya apa?

"Sekarang kamu pilih, dia atau aku?" Clara melihat Alvaro dengan lekat, dirinya juga butuh kepastian.

"Kalian."

Clara memandang sinis Alvaro, dengan gampangnya dia bilang, dia ingin keduanya? Clara tak habis pikir.

"Aku tuh cewek Al, kamu bayangin gimana kalo adik atau Bunda kamu diperlakuin kayak aku?! Kamu mikir dong!" habis sudah kesabaran Clara, dia tak bisa membendung emosinya lagi.

"Gak usah bawa-bawa mereka!" ucap Alvaro dengan penuh penekanan. "Kamu kenapa sih jadi gini?"

Clara tersenyum miring, " 'kenapa' kamu bilang? Aku gak mau didua Al! Kamu ngerti dong! Gak akan ada cewek yang mau didua!"

"Kalo kamu kayak gini, buat apa hubungan kita dipertahanin? Putus aja sekalian!" air mata Clara luruh begitu saja, baru kali ini ia menangis dihadapan cowok.

Alvaro mengikis jarak diantara mereka, Clara terkukung, ia tak bisa keluar dari kukungan Alvaro. Sorot mata Alvaro tajam.

"Putus?" Alvaro terkekeh, Alvaro semakin menyudutkan Clara. "GAK AKAN!"

"BRENGSEK!"

Clara mendorong Alvaro, menghapus air matanya kasar lalu pergi meninggalkan Alvaro yang diam meresapi apa yang Clara katakan.

Sebenarnya, Alvaro juga tak tega memperlakukan Clara seperti itu. Tapi, rasa ingin memiliki Raisa membuat ia seperti ini. Dan yang terpenting, sekarang Alvaro masih memiliki Clara, dan tak akan membiarkan Clara putus darinya.

***

Clara berlari menuruni rooftop dan memasuki gudang belakang yang jarang dimasuki orang, menutup pintunya kasar. Lalu luruh dilantai, menangis sejadi-jadinya.

Untung saja digudang ini masih ada lampu yang membuat terang jadi Clara tak perlu khawatir akan ketakutannya terhadap hantu, dan ini masih jam pelajaran, jadi tak banyak orang yang lalu lalang. Membuat Clara merasa lega karna tak ada yang melihatnya menangis seperti ini.

Tapi, kembali ke Alvaro, ia sangat kecewa kepada cowok itu. Tapi Clara juga cinta. Mungkin, untuk saat ini ia akan mencoba sabar, untuk saat ini, tak tahu nanti.

My Bad Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang