***
Cahaya matahari menerobos masuk kecelah jendela, berusaha membangunkan ketiga gadis yang masih bergelung didalam selimutnya padahal waktu sudah menunjukan pukul 07.25
Semalam mereka benar-benar bergadang, menghabiskan waktu bersama sampai pukul 1 dini hari. Daren juga memilih untuk berangkat tanpa membangunkan mereka karna sudah diberi tahu ketiga gadis itu.
Drrttt
Drrttt
Drrttt
Dering telpon membangunkan Jesslyn yang terlelap. Diraihnya handphone yang berada diatas nakas itu, menggeser ikon hijau setelah melihat siapa yang menelponnya.
"Kalian masih dimana? Upacara aja udah mau mulai ini, cepetan kesini."
"Iya."
"Pasti dua kebo belum bangun, bangunin dulu sana."
"Iya."
"Cepetan mandi."
"Iya."
"Jangan lupa sarapan."
"Iya."
"Kamu kenapa sih iya-iya mulu."
"Iy- eh, udahlah aku mandi dulu."
Jesslyn mematikan sambungan telponnya lalu bergegas mandi tanpa membangunkan Clara dan Irene terlebih dahulu.
Setelah siap dengan pakaian sekolahnya, Jesslyn menyiapkan sarapan lalu membangunkan Clara dan Irene.
"Clara, woy!"
Perlahan Clara membuka matanya, hal pertama yang ia lihat adalah Jesslyn yang sudah siap dengan pakaian sekolahnya.
"Jam berapa sekarang?" tanya Clara.
"Jam 8, buruan mandi. Gue bangunin Irene dulu, cepet. Jangan telat, yang ada gagal deh," ucap Jesslyn sambil menggoyangkan tubuh Irene supaya bangun.
Clara melangkahkan kakinya kekamar mandi, ia mengambil segayung air lalu di sodorkannya kehadapan Jesslyn.
"Buat apa?" tanya Jesslyn heran.
"Bangunin Irene, dia susah bangun. Udah pake itu aja," balas Clara santai.
Jesslyn mengedikan bahu nya acuh, dia mencipratkan sedikit air kewajah Irene, tapi dihentikan Clara.
"Bukan gitu, dia mana mempan. Yang ada tuh di mimpi serasa gerimis, sekalian aja semuanya," ucap Clara.
Jesslyn tersenyum, aneh sih. Tapi sekali-kali mengerjai Irene tak ada salahnya juga. "Bukan gerimis lagi kalo gitu, langsung banjir yang ada.
Byur
"ANJING!"
Irene yang mendapat serangan tiba-tiba langsung berdiri dan membuka matanya. Entah keberapa kalinya ia mendapat serangan seperti ini.
"Nyebelin banget lo!!" ucap Irene.
"Lo susah bangun, udah deh. Cepetan mandi, gue udah siapin sarapan. Keburu telat nanti gagal," ucap Jesslyn sambil melirik jam tangan yang dipakainya.
"Untung lagi misi," gerutu Irene.
***
"Keluarin semua bahannya," ucap Irene sambil mengeluarkan sesuatu di tas nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Girl [END]
Подростковая литература[COMPLETED] [Di private acak, follow agar bisa membaca] Orang-orang menyebut Clara adalah bad girl sekolahnya. Salah satu nya adalah Alvaro, ketua osis di sekolahnya itu. Kehadiran Alvaro mampu memberi sedikit warna dalam kehidupan Clara. Mempunyai...