***
Hari Minggu pagi Clara sudah siap dengan pakaiannya, ia akan berkunjung ke makam almarhumah Bundanya lalu kerumah Irene karna rencananya hari ini mereka akan menghabiskan waktu bersama.
Saat Clara menuruni anak tangga dia melihat Arizka yang sedang menyiapkan sarapan.
"Clara, kamu sarapan dulu ya," ucap Arizka sambil tersenyum.
"Gak usah sok peduli!" ketus Clara lalu keluar dari rumah.
Mobil Clara melaju membelah jalan diantara pengendara lainnya, butuh waktu kurang lebih 30 menit untuk sampai dipemakaman.
Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit, akhirnya Clara sampai di pemakaman. Ia turun serta membawa bunga mawar kesukaan almarhum Bundanya.
"Maafin Clara baru dateng sekarang Bun," Clara berjongkok dihadapan makam Bundanya.
"Bunda tau gak sih, Clara kesepian gak ada Bunda. Clara gak mau Bunda baru, maafin Clara yang nakal bun."
"Hubungan Clara sama ayah kurang baik Bun, maafin Clara belum sempet bikin Bunda bahagia. Clara udah ikhlasin Bunda, Bunda yang tenang disana, Clara pamit."
Clara menghapus air matanya lalu berjalan memasuki mobil dan berlalu meninggalkan pemakaman. Tujuannya sekarang kerumah yang dulu ia tempati bersama Bunda nya.
Butuh waktu sekitar 15 menit untuk sampai kerumahnya karna jarak rumah dengan pemakaman cukup dekat. Clara turun dari mobilnya dan memasuki rumah yang sudah 1 bulan ia tinggalkan.
Saat memasuki rumah Clara seakan kembali kemasa saat dimana dirinya masih bercanda ria bersama keluarganya. Clara meneliti setiap sudut rumah, ia rindu akan semuanya.
Clara menghapus cairan bening yang tiba-tiba mengalir dimata indahnya. "Clara kangen Bun," lirihnya.
***
Sudah 30 menit Clara menunggu Irene berdandan, ya sekarang Clara sedang berada di rumah Irene, lebih tepatnya didepan pintu kamar Irene.
Dor
Dor"LO LAMA BANGET SIH!" teriak Clara sambil menggedor pintu.
"2 MENIT LAGI!" balas Irene tak kalah kencangnya.
"LO LAMA GUE DOBRAK NI PINTU."
"IYA GUE KELUAR."
Cklek
"Lo ngapain aja sih?! Lama tau gak! Lo biarin gue nyender didepan pintu lagi, emang laknat ya lo!" maki Clara sedangkan Irene hanya menunjukan gigi putihnya.
"Gue sengaja gak biarin lo masuk biar pas lo liat, lo langsung Istighfar saking cantiknya gue," ucap Irene sambil terkekeh.
"Kalo gue ngucap Istighfar yang ada lo yang kebakar," ucap Clara memutar kedua bola matanya malas.
"Lo pikir gue setan apa?!" ucap Irene.
"Mungkin," jawab Clara acuh.
Ting!
"Hp siapa yang bunyi?" tanya Irene.
"Hp lo!" balas Clara.
Irene membuka handphone nya seketika raut wajahnya berubah menjadi antusias saat melihat siapa yang menchat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Girl [END]
Teen Fiction[COMPLETED] [Di private acak, follow agar bisa membaca] Orang-orang menyebut Clara adalah bad girl sekolahnya. Salah satu nya adalah Alvaro, ketua osis di sekolahnya itu. Kehadiran Alvaro mampu memberi sedikit warna dalam kehidupan Clara. Mempunyai...