Chapter 3 | Murid Baru

351 84 26
                                    

***

Jam masih menunjukan pukul 06.00 tapi Alvaro sudah siap untuk berangkat sekolah. "Rangga buruan lo lama banget sih. Gue tinggal juga lo," ucap Alvaro.

Sedangkan Rangga dia masih memakai seragamnya karna dia terbiasa berangkat pukul 06.45 "Santai dong boskuu, baru jam 6 juga, masih sepi kali tu sekolah."

Alvaro melirik Rangga yang turun dari tangga. "Gue itu ketua osis harus nyontohin yang baik lah, gimana sih lo. Masa iya gue telat," ucap Alvaro.

Rangga duduk di meja makan lalu memakan sarapannya. "Halah nyontoin yang baik apaan, masih suka balapan liar juga lo. Itu yang lo sebut baik," cibir Rangga.

"Lo gak usah buka aib juga dong, udah lah gue duluan, liat jam noh udah jam setengah tujuh nih, pake aja mobil gue," ucap Alvaro sambil berdiri meninggalkan Rangga dan terdengar suara deruman motor melaju yang menandakan motornya sudah meninggalkan pekarangan rumah.

"Yaelah ditinggal gue baru aja jam setengah tujuh. Masih pagi ini, kenapa sih si Al suka banget ninggalin, bodo ah mending pake aja mobilnya, ngirit bensin dong," ucap Rangga sambil menatap kepergian Alvaro.

Orang tua Alvaro sedang berada di Luar Negri maka dari itu Alvaro tinggal sendiri, sedangkan pembantu di rumah nya izin pulang kampung karna anaknya sakit.

Disisi lain Clara yang masih sarapan di rumahnya bersama Irene dan Daren, Daren sekarang sekolah di SMA Perwira dan sekarang adalah hari pertama dia masuk. "Wah pasti waktu gue dateng langsung banyak fans dong, secara kan gue itu ganteng banget ya nggak?" ucap Daren sambil menaik turunkan alisnya.

Melihat itu Clara hanya menatap sinis Daren. "Apaan lo pede banget, oh iya lo jangan bilang siapa siapa kalo lo sodara gue, berlagak gak kenal aja. Udah ah udah jam setengah tujuh nih, gue udah beres nih yok ren," ucap Clara berlalu meninggalkan Daren dan Irene yang masih di meja makan.

"Iya tenang aja gue gak akan kenal lo," ucap Daren memutar bola matanya.

Sedangkan Irene dia hanya diam sambil melihat Daren. "Sumpah Dar, lo pede banget asli."

"IRENE BURUAN GUE TINGGAL JUGA LO," teriak Clara yang sudah berada di dalam mobil nya.

"Kan gara-gara lo, udah ah bye," Irene meninggalkan Daren dan masuk kedalam mobil Irene.

Deruman suara mobil perlahan menghilang. "Anjir gue ditinggal ini, gue kan gak tau nanti gimana. Bodo ah mending berangkat sekarang aja," Daren mengeluarkan motornya dan berlalu meninggalkan rumah.

***

"Lo bener-bener yaa, kenapa ninggalin gue sih," ucap Rangga.

Alvaro melirik rangga kemudian fokus ke buku nya lagi. "Lama."

' Eh katanya ada anak baru nih. '

' Beneran?cowok apa cewek sih? '

'Cowok mana ganteng banget apa lagi kalo senyum, euh manis nya. '

'Iya ganteng banget bisa bisa dia langsung jadi most wanted disini. '

'Iya bener banget gue yakin tuh dia langsung jadi most wanted, tapi tetep gantengan Alvaro kok.'

'Iya sih, tapi gue suka sama dia senyumnya itu lo.'

Segerombolan cewek yang suka bergosip ria melewati Rangga dan Alvaro tanpa mereka sadari kalau orang yang mereka lewati adalah Rangga dan Alvaro.

Rangga hanya melongo mendengar perkataan mereka. "Wah gak bener tuh anak baru, seganteng apa sih sampe mereka yakin kalau dia bakalan langsung jadi most wanted, emang ada orang yang gantengnya lewatin gue," sombong rangga.

My Bad Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang