Chapter 8 | Camer?

272 67 30
                                    

***

Sekarang clara sedang berada di cafe bersama Daren menunggu Jesslyn yang belum datang.

"Cla lo nungguin siapa sih?" ujar Daren.

"Bentar dia nya lagi di jalan, mobilnya mogok jadi dia naik taksi katanya," balas Clara

"Lagian ngapain ajak-ajak gue coba," ucap Daren

"Kan ini ad-"
"Hai," perkataan clara terpotong oleh suara Jesslyn.

Mendengar suara yang sangat familiar sontak Daren menengadahkan pandangannya ke depan dan menoleh ke Clara.

"Cla ini maksudnya?"

"Lo ngomong masalah lo baik-baik sama dia, lo harus beresin masalahnya sekarang juga kalo nggak gue marah sama lo dan jangan harap lo pulang gue bukain pintu," ancam Clara sambil beranjak pergi.

"Daren, aku mau jelasin semuanya," ucap Jesslyn.

Daren menghela nafas dan mengangguk. "Yaudah jelasin," ucap Daren.

"Aku di jebak Raisa."

***

Clara keluar dari cafe berjalan mencari kendaraan agar bisa pulang, dia terpaksa harus menunggu taksi lewat karna saat akan memesan taksi online, handphone nya mati.

Langit mulai mendung dan waktu sudah menunjukan pukul 6 sore tapi taksi tidak ada yang lewat, apalagi jalanan cukup sepi membuat bulu kuduk Clara berdiri.

Rintik hujan perlahan mulai turun dan masih tidak ada kendaraan yang lewat, Clara mulai gelisah, apalagi dia tidak tau bagaimana menghubungi Daren untuk menjemputnya.

Tiba tiba terdengar suara decitan ban motor, seseorang yang mengendarai motor berhenti tepat di depan Clara, pengendara nya mengisyaratkan Clara untuk menaiki motor tersebut.

Clara menyerit heran, siapa laki-laki ini? Mengapa dia berhenti dan menyuruh Clara menaiki motor nya? Jelas, Clara akan menolak karna ia tak mengenal sosok dihadapannya ini.

"Buruan naik, hujan nih," ucap laki laki tersebut membuka helm nya, ternyata dia Alvaro.

Diam-diam, Clara mengucapkan syukur didalam hatinya, jika ada Alvaro, dia pasti baik-baik saja.

"Iya sabar," Clara menaiki motor Alvaro, dia tidak mau berbasa basi lagi karna takut Daren khawatir apa lagi hari ini bunda nya mungkin sudah pulang.

Motor Alvaro melaju membelah jalan menembus hujan dengan kecepatan yang tinggi mengharuskan Clara supaya berpegangan pada cowok itu. Motor Alvaro menepi di sebuah rumah yang terbilang mewah.

"Masuk yuk, baju lo basah nanti sakit," ucap Clara.

"Gue langsung pulang aja," balas Alvaro setelah membuka helm nya.

"Cepetan masuk, keras kepala banget sih lo," Clara mengambil helm Alvaro ketika melihat cowok itu akan memakainya.

"Iya iya," Alvaro turun dari motornya dan masuk ke dalam rumah Clara.

"Daren, lo udah pulang belum?" ucap Clara saat membuka pintu.

Sedangkan Alvaro mengerutkan keningnya, apa dia tidak salah dengar? Daren? Mereka tinggal satu rumah? Tapi mengapa?

"Eh Al, lo duduk dulu, gue ke atas dulu sebentar ya," Clara berjalan menaiki tangga.

"Eh ada tamu, kamu teman Daren?" ucap Seorang wanita paruh baya yang alvaro yakini adalah bunda Clara.

"Eh tante, saya Alvaro. Teman Clara, teman Daren juga," ucap alvaro sambil tersenyum dan memberi salam kepada Clarisa.

"Salam kenal ya, saya Clarisa bunda Clara, kamu ujan-ujan an? Trus Clara nya kemana?" tanya clarisa sambil duduk.

My Bad Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang