01. Lima Detik

3.8K 266 24
                                    

hello assalamualaikum gaes!
udah siap buat baca sequel ini???

kalo udah jangan lupa kasih dukungannya ya! jangan jadi sider hehe.

oke selamat membaca~

oke selamat membaca~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

01. Lima Detik









 

Sret!

Dasi berwarna abu cerah berlogo SMA SATU NUSA sudah terpasang sempurna di kerah seragam milik Nada. Setelah membenarkan dasinya, Nada mulai mengikat rambutnya menjadi satu agar lebih terlihat rapih jika dipandang oleh banyak orang.

Dirasa penampilannya sudah cukup sopan, Nada menyambar tas sekolah dan juga skateboardnya secara bersamaan lalu keluar dari kamarnya dengan tas yang ada dibahu kanannya.

Menuruni anak tangga rumahnya secara perlahan, Nada mulai menghembuskan nafasnya gusar ketika pemandangan yang satu ini enggan untuk ia lihat.

Pemandangan dimana sang papah sibuk dengan laptopnya sedangkan sang mamah sibuk dengan perhiasannya. Mereka berdua benar-benar gila dengan pekerjaannya mereka masing-masing.

Tanpa mau berlama-lama lagi di rumah sepi ini, Nada kembali melangkahkan kakinya pergi menuju pintu utama rumah ini dengan malas. Nada lewat pun mereka berdua hanya acuh tak acuh menanggapinya.

"Hati-hati di jalan, belajar yang bener."

"Jangan lupa sarapan di sekolah, nanti mag kamu kambuh lagi."

"Hem, Nada berangkat."

Rutinitas pagi Nada memang seperti ini, berangkat tanpa diantar sarapan tanpa dibuatkan. Karena kedua orang tuanya mana peduli dengan perasaan Nada.

Mereka hanya peduli pada harta, uang dan juga nilai di sekolahnya Nada. Asal kalian tahu, Nada selalu ditekan belajar oleh sang papah agar mendapatkan hasil yang lebih jauh memuaskan daripada orang lain.

Tapi ini lebih membatasi kata wajar, karena setiap pulang sekolah pasti saja papahnya akan menjemput Nada ke sekolahnya untuk menyuruhnya les tambahan setiap hari tanpa ada waktu jeda sedikit pun.

Dan hal itu malah membuat Nada menjadi sangat muak kepada papahnya.

Membawa skateboard miliknya dengan cepat, akhirnya Nada sampai di gerbang sekolah SMA SATU NUSA tepat disaat seluruh siswa dan juga siswi SMA sana mulai berdatangan.

Melewati beberapa siswa dan juga siswi di koridor kelas, Nada lebih dulu menyempatkan diri untuk mampir ke loker sekolahnya hanya sekedar menyimpan skateboard kesayangannya itu.

Racing 2 ; Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang