13. The Confession

788 134 24
                                    

udah update nih
jangan ngancem lagi ya...

Dengan satu gerakan, Nathan membawa Nada ke belakang punggungnya lalu menggenggam erat tangan cewek tersebut.
"Gue janji lo ga akan kenapa-kenapa. Percaya sama gue ya." Ujar Nathan tulus, dan tangannya menyentuh pipi Nada yang basah.

"Sekarang lo loncat."

Nada membelalakkan matanya terkejut bukan main. Loncat? Nada harus loncat kemana coba.

"Ke atas, terus kalo udah cari bantuan ke Rian—"

"Boss, itu mereka!"

Nathan kaget habis itu udah ancang-ancang ngangkat tubuh Nada ke atas pager bata yang ada di sisinya. Nada memekik terkejut terus mukul tangan Nathan pelan.

"Cepetan! Gue ga mau lo kenapa-kenapa!"

"Tapi, lo gimana Nathan!"

"Gue gampang, sekarang cepet naik!"

"Tapi—"

"Nada, cepet!"

Bruk!

Saat Nada sibuk manjat ke atas pager, tiba-tiba punggung Nathan di tendang sama Mahesa. Sehingga Nathan jatuh sedikit tertimbun beberapa kayu rapuh.

"Mana cewek lo? Gue mau kenalan nih." Ujar Mahesa terus tersenyum sinis.

"Udah berapa kali gue bilang, cewe gue ga ikut terlibat!"

"Gue sih mana peduli, gue ngincar cewe lo karena dia cantik ko bukan karena masalah gue dan juga lo."

"Bangsat!"

"Ck, ck. Lo itu bodoh banget ya. Udah tau kalah jumlah tapi masih aja ngelawan, lawan aja gue mau susul ceweknya."

Tak lama, Nathan langsung dikeroyok sama anak buahnya Mahesa secara brutal, membuatnya kewalahan karena Nathan hanya seorang diri sedangkan mereka bertujuh.

"Na! Lari jangan sampe ke tangkap!" Teriak Nathan. Meksipun tengah ditonjoki sama beberapa orang. Nathan ga akan lupa buat mantau Nada dari bawah sana. Gimana pun juga cewek itu adalah tanggung jawabnya.

Nada yang sibuk nyari nomor Rian pun mengangguk. Lalu segera turun dari pager tadi, dan tebak Nada turun dimana? Nada malah turun di hutan kecil belakang gang tadi.

"Rian, angkat dong. Nathan sama gue butuh lo..."

"Nomor yang anda tuju sedang berada di panggilan lain—"

Bruk!

Dengan secepat kilat Nada menoleh, lalu mendapati Mahesa yang tengah berjalan santai ke arahnya.

"Kenapa kabur sih? Padahal gue mau kenalan loh."

Nada masih diam, namun kakinya bergerak melangkah mundur ke belakang. Dan tangan kanannya sibuk menelpon nomor Rian meskipun sedang berada di panggilan lain.

Racing 2 ; Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang