04. Nada Tanpa Suara

1.1K 174 21
                                    

hallo gaes!
sorry baru update sekarang heuheuu:((

kalian tau lah belajar online ribetnya kayak begimana. ini juga berusaha nyempetin update meskipun dadakan hehe.

sebentar, kalian miss me gak?
wkwk canda-canda cuma iseng aja.
oke langsung baca aja ya jangan lupa dukungannya.

happy reading ❤️

***

04. Nada Tanpa Suara















"Lia! Dimana kamu! Liat, gara-gara kamu anak kita jadi sakit!"

"Pah, udah nanti mamah marah."

"Diem, mamah kamu sesekali harus dikasih pelajaran!"

"Arkh, sakit pah."

Nada meringis kesakitan, ketika Guanlin menarik tangannya secara kasar. Sehingga tangan mungilnya itu memerah. Tak lama dari itu, Lia ke luar dari kamarnya. Tentunya dengan raut wajah yang agak tidak menyenangkan.

"Apa sih pah? Mamah lagi sibuk, papah gak liat?" Tanya sang istri kesal.

"Ngurusin apa? Berlian lagi? Iya hah?"

"Papah kenapa sih? Marah-marah gak jelas sama mamah?!"

"Heh anak kamu sakit! Dimana kepedulian kamu sama anak kita Li? Seenggaknya kamu masak sarapan pagi buat Nada. Bukannya ngurusin berlian, emas dan juga perak kamu yang gak ada harganya itu!"

Semula Lia yang tidak peduli dengan ucapan Guanlin tiba-tiba menoleh dengan alisnya yang menarik ke atas. Sebentar apakah Lia tidak salah dengar? Batinnya.
Kemudian Lia menyahut.

"Pah! Ko papah ngomongnya gitu sih?! Mamah juga cari uang buat keluarga kita! Bukan buat mamah aja! Papah ngerti gak sih?!"

"Pah, mah udah jangan berantem." Lerai Nada berusaha tidak menangis dihadapan kedua orang tuanya itu.

"Kamu bisa diam tidak?! Ini semua gara-gara kamu!" Ucap Lia marah.

"Kamu jangan seenaknya salahin Nada, justru ini semua gara-gara kamu!" Bantah Guanlin.

"Nada lagi, Nada lagi! Kenapa sih kamu selalu belain anak kita?! Sesekali dia harus mandiri!"

"Kamu--!"

"Pah, mah udah! Jangan berantem! Ini semua salah Nada kalo aja Nada gak telat makan ini semua gak akan terjadi. Please, Nada mohon jangan berantem."

Karena tak kuasa menahan tangisnya, akhirnya Nada memutuskan untuk pergi ke luar rumah. Mencari tempat untuk menenangkan pikirannya yang tengah kacau.

"Nada! Kembali kamu masih ada kuis fisika! Nada papah bilang berhenti!"

Percuma, kali ini Nada tidak akan menurut kepada papahnya. Ia sudah lelah, lebih sekedar dari kata lelah. Berjalan lebih cepat lagi, karena langit sudah menggelap bertanda bahwa sore ini hujan akan mengguyur kota Jakarta dengan deras.

Racing 2 ; Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang