***
"Udah sadar? Gimana, enak ga minum alkoholnya?"
Nada mengerjapkan matanya berkali-kali, ketika rasa pusing kembali menerjang kepalanya dengan hebat. Sesekali Nada menatap orang yang ada dihadapannya dengan kedua matanya yang menyipit.
"Pah... Aku ga minum. Aku ga mabuk..." Lirih Nada masih dengan keadaan setengah sadar.
Guanlin tersenyum sarkas, lalu tangannya terulur mengambil botol alkohol yang tergeletak di atas laci kamarnya Nada. Sekarang Nada ingat, Sela dan juga teman-temannya lah yang sudah membuat Nada seperti ini.
"Pah, tadi disekolah—"
"Jangan banyak alasan kamu!"
Brak!
Lagi dan lagi Nada menunduk, ketika Guanlin dengan emosinya membanting botol alkohol tersebut sampai pecah berkeping-keping. Jujur, kali ini Nada benar-benar takut.
"Apa? Kamu mau keliatan keren huh? Udah berani minum alkohol?"
"Kamu bosan karena ambisius hm?"
Kini tangan Guanlin terulur, mencekik leher Nada kuat-kuat. Sehingga Nada terpaksa berdiri karena lehernya terus ditarik ke atas oleh Guanlin.
"P-pah! L-lepasss!"
"Anak bodoh! Ga tau diuntung! Mati saja daripada kamu membuat saya sengsara!"
Bruk!
Nada dihempaskan ke atas lantai kamarnya, tak lama Nada memegangi lehernya yang sakit akibat cekikikan tadi. Nafasnya saja hampir dibuat habis oleh Guanlin.
Sekali lagi Guanlin mendekat ke arah Nada, matanya masih memerah akibat amarahnya tadi. Sedangkan Nada hanya bisa melangkah mundur. Menghindar dari papahnya sendiri.
Sret!
"Arkh! Pah, sakit..."
Nada memekik tertahan ketika Guanlin menekan bibirnya yang sobek akibat tamparan Sila tadi siang.
"Kamu tau ga saya kecewa besar sama kamu! Saya kira kamu bisa lebih dari ini ternyata, kamu ga bisa apa-apa. Kamu cuma bisa nyusahin saya."
Untuk yang kesekian kalinya Nada menangis, kenapa? Kenapa harus Nada yang selalu ada diposisi seperti ini? Kenapa selalu dia yang harus merasakan pahitnya dunia yang luar biasa. Kenapa?
"Pah! Aku capek dituntut jadi sempurna! Aku capek, aku juga pengen hidup normal kaya siswa lain pah! Kenapa aku ga bisa?!"
Plak!
"Kamu ini ngomong apaan sih?! Papah kaya gini buat kamu dimasa depan Nada! Kamu bener-bener anak ga tau diuntung!"
Nada tersenyum diiringi matanya yang sayu, wajahnya benar-benar kacau. "Iya! Saya memang anak yang ga tau diuntung. Kenapa? Kenapa anda tidak membunuh saya sekalian aja?" Tanya Nada masih dengan senyumnya yang kian melebar.
Setelah itu Nada mengambil botol, botol alkohol yang sempat Guanlin pecahkan belum lama tadi. Tangan Guanlin masih setia memegangi kerah seragamnya Nada.
"Ayo! Ayo bunuh saya! Dengan senang hati saya mati ditangan anda."
Cengkraman Guanlin mengendur, tatapannya seolah-olah tidak percaya dengan kejadian ini. Nada mengarahkan serpihan kaca botol tadi ke arah lehernya dengan kasar, lalu.
Tok tok tok!
"Nada! Kamu ada di dalam kan?! Nada ini aku Nathan! Buka pintunya!"
![](https://img.wattpad.com/cover/232859486-288-k550283.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Racing 2 ; Na Jaemin
Fanfic"Gue cuma minta satu hal sama lo, lo harus baik-baik aja oke?" @choxooluv | Racing 2