26. Your Still My Number One

644 107 25
                                    

HAIII! aku update nih! udah berapa minggu ya aku ga update, xixii ayo ramein yaa!

***

Nada mengerjakan matanya perlahan, ketika silau cahaya lampu mulai mempengaruhi pengelihatannya saat ia sadar. Menatap sekeliling dengan tatapan redup, Nada mulai merasakan pening yang luar biasa di kepalanya.

Dan Nada baru ingat satu hal, setelah kejadian kemarin Nada tidak benar-benar tidak sadarkan diri waktu itu. Rasanya Nada ingin mati aja biar ga jadi beban.

Oke, cukup sakit mengingat hal semacam itu.

Diliriknya ke arah samping, ketika tangan kanannya merasa hangat oleh genggaman orang lain. Nada tersenyum, saat mendapati Nathan tertidur lelap di sebelahnya.

Ingin membangunkan, tapi takut menganggu cowo imut ini tidur.

"Nath, ayo makan dulu..."

Gadis berselang infus itu pun menoleh ke arah pintu ruangan, dan tatapannya seolah-olah terkunci saat mendapati cewe asing di ruangannya ini. Dia siapa?

"Nathan lagi tidur, nanti kalo sudah bangun aku suruh dia makan." Ujar Nada pelan, tapi masih terdengar oleh cewek tersebut.

"Ah oke, kalo gitu aku permisi dulu."

"Ya, silahkan."

Menghembuskan nafasnya panjang, Nada jadi penasaran apa yang terjadi selama ia tak sadarkan diri beberapa hari ke belakang. Oh astaga, kenapa Nada jadi berpikiran negatif begini sih?

"Diem, aku ngantuk kamu jangan gerak."

"Ya ampun, ternyata kamu udah bangun ya? Mau makan dulu?" Tanya Nada masih dengan suara yang sedikit serak, lalu tangannya terulur mengusap rambut Nathan yang hitam pekat.

"Engga, maunya kamu."

"Ngelindur ya?"

Setelah pembicaraan kecil mereka, Nathan menatap lamat-lamat wajah Nada dengan senyuman manis, membuat oknum yang dipandangnya menjadi salting.

"Kenapa sih? Liatinnya sampe segitunya?"

"Aku ga mimpi kan? Ini beneran kamu?"

Detik berikutnya, Nada terkekeh pelan lalu mencubit hidung Nathan pelan. "Ah, sakit tau."

"Ya kan biar jelas mimpi engganya, lagi pula—"

"Jangan bikin aku khawatir lagi ya, aku ga mau kamu kenapa-napa."

Nada terdiam terus memandangi tangannya yang direngkuh erat oleh Nathan. Nada jadi teringat sama papahnya. Ya meskipun, ada sedikit rasa kecewa dalam hatinya.

"Nath, papah. Papah gimana?"

"Ada, di rumah. Kamu istirahat dulu, baru boleh ketemu papah oke?"

Mengangguk-anggukan kepalanya mengerti, Nathan kembali tersenyum lalu beranjak dari duduknya. Pegal juga sih semalaman tidur dengan posisi duduk.

"Makan dulu gih, kamu pasti belum makan kan?"

"Engga laper, nanti aja deh sama kamu."

Racing 2 ; Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang