37. Nathan & Haikal

533 97 9
                                    

Baru update gais maafin, kemarin-kemarin lumayan agak sibuk soalnya...

***


Disinilah mereka berakhir, duduk berdua sebelum Nathan pergi ke tempat tujuannya. Nada hanya bisa menunduk, memainkan kedua tangannya dingin. Padahal dibahunya sudah ada jaket milik Haikal. Baik, lupakan.

"Tangannya sini." Ucap Nathan yang sukses membuat Nada mengerjapkan matanya pelan.

Dengan senyuman tipis, Nathan meraih tangan Nada kemudian dikecup olehnya berkali-kali. Hingga mampu membuat pipi Nada menghangat.

"Ngapain ih, malu diliatin orang."

"Terus tadi ngapain? Ga malu diliatin orang?" Tanyanya masih setia mengecup tangan Nada agar menghangat.

"Beda lagi tau, gue masih marah awas."

Cowok ganteng itu ketawa, tangannya malah semakin erat menggenggamnya agar tidak lepas. "Bercanda sayang."

Benar-benar, rasanya Nada pengen jadi batu aja biar ga keliatan salting. Mana lagi banyak orang yang lewat, ini beneran Nada mau salting tapi gengsi.

"Maaf ya, ga bilang mau pergi. Aku takut, kamu marah sama aku..."

Seketika senyuman Nada hilang begitu saja, kepalanya kembali menunduk. Mengingat kejadian kemarin yang cukup membuatnya syok berat.

"Kata siapa gue ga marah? Gue marah ko, justru gue marah besar sama lo." Ucap Nada terus terang saja kepada Nathan biar tau diri.

"Maaf aku tau aku salah, aku udah brengsek sama kamu. Aku ga pantas buat dimaafin, tapi aku cuma bisa minta maaf atas semua kesalahan aku." Lirihnya.

Suasana hati Nada rupanya sedang tidak baik, Nada langsung mengambil alih tangannya cepat. Pandangannya lagi dan lagi menunduk.

"Aku tanya sama kamu, apa maksud kamu lakuin itu sama aku? K-kamu bener-bener mau bikin aku rusak ya?"

"Engga bukan gitu Na, a-aku oke jujur aku cuma mau kamu benci sama aku udah itu aja."

"Kenapa? Kenapa aku harus benci kamu? Disaat aku bener-bener takut kehilangan kamu? Aku bener-bener ga paham sama otak kamu." Karena jengah akhirnya Nada berterus terang, capek jika harus dipendam.

"Kenapa? Hei, aku ga bisa ninggalin kamu kaya gini. Kalo aku pergi disaat kamu bener-bener sayang sama aku, aku takut nyakitin kamu—"

"Ya kamu pikirlah, kaya gini lebih sakit hati tau."

"Benci aku sebagaimana kamu benci aku Na..."

Nada tertegun setelah mendengar ucapan Nathan yang membuatnya terkejut. Jadi cowok itu denger dong Nada teriak-teriak ga jelas di lorong rumah sakit?

"Denger... Semuanya?" Tanya Nada agak khawatir sih sebetulnya.

"Semuanya, aku denger Na..."

Dan detik itu juga Nada mau kabur dari hadapan Nathan secepatnya. Tapi hatinya malah berkata jangan pergi dan tetap di sini sampai Nathan pergi. Bodoh memang.

"Berarti bukan cuma aku yang salah tapi kamu juga." Ucapnya dengan senyuman tipis, matanya sudah berkaca-kaca namun senyumnya selalu terbit, itu yang Nada sukai.

"Aku ga salah—"

"Kamu salah. Kamu pergi tanpa bilang sesuatu sama aku, makanya kamu salah."

"Tapi dari situ udah jelas, kamu sayang Jessica bukan aku..."

"Harus berapa kali aku bilang sama kamu? Kalo aku sayang sama kamu itu tulus, bener-bener tulus Na."

"Kalo bener-bener tulus, jangan pergi. A-aku ga mau kamu pergi."

Racing 2 ; Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang