20. Terpecah Belah

631 103 28
                                    

thank u guys! udah mau komen hehe
nih gantinya buat kalian aww ><

🦋

Pagi ini, Nada lagi siap-siap buat pergi ke sekolahnya bareng Nathan. Soalnya kemarin sore Nathan bilang, kalo hari ini dia bakalan jemput pake mobilnya ke rumah Nada. Katanya, Nada ga boleh berangkat sendiri.

Nada tau, kalo itu peringatan dari Nathan. Katakanlah sinyal bahaya buat Nada.

Dari kemarin, Nada sama Nathan berasa ada yang buntutin mereka dari arah belakang. Makanya Nathan mau jemput Nada kali ini, takut terjadi sesuatu yang enggan diinginkan.

"Nada~ ayo berangkat!"

"Lama banget! Ngapain dulu!"

"Ya kan harus cuci mobilnya dulu sayang, sekangen itu ya sama aku?"

Seketika Nada merotasikan matanya malas, kenapa sih makin ke sini Nathan makin nyebelin? Segala pake embel-embel sayang lagi. Kan Nada baper...

Ga lama dari itu, Derandra keluar dari pintu mobil yang tak jauh dari halaman Nada. Nada tentu aja kaget, jangan bilang Derandra denger lagih tadi Nathan bilang apa?

"Masih pagi jangan pacaran dulu napa! Ga tau kalo ini orang jomblo! Hah!"

Dengan disengaja, Nathan menarik tangan Nada perlahan terus mengaitkan kedua tangannya agar bersatu. Sialan, Derandra kan iri.

"Bangsul lo Na! Bikin iri aja."

Tidak mau menonton keuwuan lebih jauh lagi, akhirnya Derandra memutuskan untuk menunggu saja di dalam mobil. Kalo di luar bisa-bisa mereka berdua makin kelewatan.

"Ayo berangkat, takutnya telat."

Mengangguk-anggukan kepalanya pelan, Nada masuk ke dalam mobilnya Nathan dan langsung duduk di bangku belakang. Bangku depan udah diisi sama Derandra, jadi Nada di belakang aja deh.

Ga papa, kalo di depan nanti canggung suasananya.

"Nath, Jeje minta gue buat balapan nanti malem. Menurut lo gue harus gimana?"

Semula raut wajah Nathan yang lagi senyum kini berubah drastis menjadi serius. Nada dari belakang hanya bisa pura-pura diam, kalo nimbrung agaknya kurang pantes aja.

Apalagi itu urusan pribadi mereka.

"Jangan diterima, nanti lo kena jebakan lagi."

Derandra menganggukkan kepalanya berkali-kali terus bilang, "hem oke, tapi masalahnya..."

"Masalahnya apa?"

"Masalahnya, Jeje tau kalo gue deket sama Nada. Gue takut, Nada malah jadi incaran baru sama Jeje. Gue harus gimana?"

Hampir aja Nada tersedak sama ludahnya sendiri, tapi detik selanjutnya Nada menatap bingung ke arah depan secara bergantian.

"Nada, jangan pergi kemana-mana sendiri. Apalagi lagi dua sahabat lo udah ga ada. Der, gue titip Nada ke lo bisa ga?"

Derandra bingung tapi Derandra cukup mengerti apa yang tengah terjadi saat ini. Dengan mantap Derandra mengacungkan jarinya setuju.

"Oke, nanti malem lo jangan lupa. Hubungi gue, buat lo Nada. Sebaiknya lo pulang jangan tinggal sendirian. Bahaya, oke?"

"Oke gue bakalan pulang ke rumah papah. Em, kalian... hati-hati jangan sampai terluka."

"Kita semua bakalan baik-baik aja. Semoga."

•••

Di sekolah, Nada, Nathan dan juga Derandra baru aja sampai di sekolah dengan aman. Tanpa ada yang membututi lagi mereka seperti kemarin-kemarin.

Racing 2 ; Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang