35. Liar

536 104 18
                                    

Maaf banget kalo cerita aku ngebosenin, aku juga masih belajar hehe. Enjoy ya~

***

Nathan memejamkan matanya sejenak, menikmati bibir manis milik Nada sore itu juga. Tangan kirinya mencegah tangan Nada untuk bergerak, sedangkan tangan kanannya malah menekan tengkuk Nada lebih dalam lagi.

Rasanya Nada ingin memberontak, pasalnya mulut Nathan bau alkohol Nada engga suka. Nada lebih baik minum kopi Nathan daripada harus ada di posisi seperti ini.

Beberapa menit kemudian Nada memberontak, melepaskan tautannya agar dapat menghirup banyak oksigen. Belum juga satu menit, Nathan sudah kembali. Menarik tangan gadis itu agar melanjutkannya lagi.

Jelas Nada memberontak, ia takut. Takut semisalnya Nathan lepas kendali. Matanya berair seiring dengan dengan nafasnya yang akan habis.

"Le... pas..." Lirihnya sudah benar-benar kehabisan oksigen.

Nathan akhirnya mengalah, cowok itu kini duduk di hadapan Nada yang entah sejak kapan posisi Nada malah menjadi dibawah menggantikan posisi Nathan.

Mata Nathan sayu, seolah-olah sudah lelah dengan keadaannya. "Aku mau kamu." Ujarnya tak berhenti menatap manik Nada yang memerah.

Nada menggeleng, ia masih takut dengan keadaan Nathan saat ini. "Kenapa? Padahal aku sayang banget sama kamu." Ulangnya dengan senyuman tipis yang tampak mengerikan.

"Bisa-bisanya kamu bilang sayang sama aku, padahal kamu udah punya Jessica. Brengsek!"

Plak!

Dengan tangan yang bergetar Nada menampar keras pipi sebelah kanan Nathan agar cowok itu sadar. Tapi dugaannya salah, justru Nathan malah semakin ngotot dengan keinginannya.

"Emang salah ya? Kalo aku sayang Jessica juga sayang kamu? Padahal menurut aku itu adil."

Brak!

Serius, Nada udah bener-bener sakit hati sama cowok yang bernama Nathan ini. Mahesa benar, Nathan cuma cowok brengsek yang bisanya mainin perasaan cewek.

Nada bangkit dari duduknya, setelah mendapati Nathan tersungkur jatuh ke atas lantai rumahnya yang dingin. Baru juga Nada hendak pergi dari rumahnya, Nathan udah lebih dulu bangkit. Terus menarik tangan Nada agar tidak keluar dari rumahnya.

Bruk!

"Shht," Nada meringis ketika punggungnya berhantaman keras dengan tembok rumahnya.

"Sakit ya? Maaf..."

Dugh!

Nada memenangkan matanya terkejut saat Nathan meninju keras tembok di samping kepala Nada. Gadis itu membuka matanya lagi, untuk melihat bagaimana keadaan Nathan.

"N-nath udah, tangan lo berdarah." Ucap Nada takut, ketika melihat mata tajam milik cowok itu. Pandangannya menunduk enggan bertatapan langsung dengan Nathan.

"Kenapa baru peduli? Kemarin kemana aja? Berduaan terus sama Haikal? Sampai lupa sama gue iya hah?!"

"Kenapa lo selalu bawa-bawa nama Haikal sih?! Jelas-jelas dia itu temen lo! Sahabat lo! Kenapa lo berpikiran buruk sama dia! Kenapa?!"

Racing 2 ; Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang