27. Blitz

3.4K 403 1
                                    

Hug is a silent way of saying 'you matter to me'.

-WordPorn-

.

.

.

Niken sengaja mengambil cuti seharian.

Niken tidak bisa tidur tiga malam dan akhirnya memutuskan untuk mengambil cuti. Alhasil, dia baru bangun pukul sepuluh pagi setelah tidur panjangnya. Perutnya berbunyi karena rasa lapar. Tapi entah kenapa dia tidak ingin makan makanan yang ada di dalam kulkasnya. Rasanya dia ingin makan es krim di kedai lama tempat ayahnya dulu suka mengajaknya. Biasanya dia selalu ke sana untuk menghibur hatinya yang sedang sedih karena sesuatu.

Saat ini dia sedang sangat membutuhkan hiburan. Apapun hiburan yang bisa membuat perasaannya lebih baik. Setelah dia putus dengan Leon beberapa hari lalu, dia kembali merasa kesulitan tidur. Dia menangis semalaman dan bangun dengan mata sembab. Untungnya, teknik rias wajahnya sudah sangat mahir untuk menutupi kekurangan itu. Tapi rias wajahnya tidak bisa menutupi rasa sedih setiap kali dia mengingat soal Leon. Terlebih lagi tubuhnya terasa sangat lelah karena tidak bisa tidur dengan teratur.

Akhirnya hari ini dia memutuskan untuk beristirahat. Bangun tanpa alarm setelah sekian lama terasa sangat menenangkan. Bahkan semalam dia sudah tidur dari jam sembilan malam karena rasa kantuk yang berlebihan. Tubuhnya sudah menyerah dengan perasaan sedih Niken karena baru saja putus dari pacar terbaiknya. Sekarang dia kembali bangun dan hal pertama yang dia pikirkan adalah : apakah dia bisa menemukan orang yang setara atau lebih baik dari Leon?

Niken berharap Leon punya sepupu laki-laki yang mirip dengannya. Dia bisa berpacaran dengan sepupu Leon. Niken yakin ibunya akan mengizinkannya selama laki-laki itu tidak berhubungan langsung dengan Joseph Aditama. Niken mendesah lelah untuk kesekian kalinya selama seminggu itu. Akhirnya dia bangkit dari tempat tidurnya untuk mandi. Dia butuh hiburan, bukan berdiam sendirian di rumah. Itu hanya akan membuatnya semakin merindukan keberadaan Leon.

Di hari pertama Niken memutuskan hubungannya, dia masih bisa melihat bayangan Leon duduk di atas sofanya. Niken bahkan berpikir untuk mengganti sofanya karena berpikir benda terkutuk itu membawa kenangan mantannya. Di saat yang sama, dia ingin menyimpan sofa itu sebagai kenang-kenangan. Leon pernah duduk dan tidur di sana. Mungkin wangi sabun green tea-nya masih menempel di sofa. Perasaan Niken sangat campur aduk hanya karena sebuah sofa yang dia beli di toko dengan harga diskon.

Inilah kenapa dia butuh es krim.

Makanan itu bisa membuatnya terhibur dan tersenyum apapun masalahnya. Seperti sebuah peralihan dari masalah apapun yang mengganggu pikirannya. Ayahnya yang sering mengatakan hal ini sejak dia kecil. Karena itu dia selalu membawa Niken ke kedai es krim saat gadis itu merasa sedih. Kebiasaan ini akhirnya benar-benar berpengaruh untuk Niken hingga sekarang.

Dia berdiri di depan kedai itu tiga jam kemudian. Gelato Heaven benar-benar mempengaruhinya seperti nama toko itu sendiri. Senyumnya melebar ketika dia menatap antrian di depannya. Perasaannya langsung terasa lebih enteng setelah dia tiba di depan kedai ini. Pasti ini pengaruh wangi manis dan kenangan ayahnya sewaktu dulu. Wangi susu yang manis sama sekali tidak berubah sejak dulu. Tidak heran kedainya masih ramai setelah bertahun-tahun Niken tidak berkunjung.

Senyumnya perlahan meredup ketika matanya menatap ke depan. Dari antriannya saat ini, dia bisa melihat ke bagian dalam kafe. Dia melihat sosok yang mirip dengan Leon dari kejauhan. Halusinasinya ternyata belum juga hilang. Niken mengalihkan tatapannya supaya dia tidak berhadapan langsung ke sosok itu. Matanya pasti sudah rusak, atau mungkin malah minusnya semakin bertambah. Seharusnya dia pergi mengecek matanya ke dokter sebelum membeli lensa kontak baru.

Affogato (FIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang