9. Chicken Wings

3.9K 457 15
                                    

"I've been drowned once, I don't want to be drowned twice."

-Anonymous-

.

.

.

Niken melirik wajah Leon dari sudut matanya.

Dugaannya benar, Leon sangat kaget dengan ucapannya barusan. Laki-laki itu saat ini hanya bisa berkedip pelan. Sepertinya dia bingung harus bereaksi seperti apa atas pengakuan Niken. Padahal tadi dia yang meminta penjelasan kenapa Niken lumayan aneh hari ini. Tapi apa yang dia katakan barusan memang benar. Alasannya aneh hari ini adalah karena Leon memakai parfum yang sama dengan Theo, mantan terakhirnya. Parfum Bvlgari edisi Man in Black adalah hadiah yang Niken belikan untuk Theo saat dia berulang tahun.

Theo selalu menggunakannya sejak Niken menghadiahkannya. Dengan kata lain, Niken selalu mencium parfum itu. Karena memang Niken dan Theo dulu masih sama-sama kuliah, mereka selalu bertemu hampir setiap hari. Niken selalu merasa tenang setiap kali dia mencium wangi parfum itu dari Theo. Bahkan sampai mereka putus tahun lalu, Niken masih kesulitan melupakan harum parfum itu. Baru saja beberapa bulan belakangan dia melupakan wanginya. Tapi kemudian dia menciumnya dari dalam mobil Leon dan baju Leon.

Mendadak ingatan soal Theo mulai memenuhi kepalanya lagi dan rasa sedih itu menggelitik hatinya. Tanpa sadar dia bersikap aneh dan cenderung menjauhi Leon karena tidak mau mencium wangi parfum itu dari jarak dekat. Di saat yang bersamaan, Niken juga merasa tidak enak karena malah membawa masa lalunya dalam kencannya bersama dengan Leon. Dia berusaha terlihat normal, tapi hari ini Leon terlalu peka. Entah apa yang Roman atau Gavin ajarkan hingga Leon berubah drastis hari ini.

Padahal dulu Leon tidak lebih dari seorang laki-laki ambisius polos yang tidak punya pengalaman asmara.

Hati Niken sedikit terenyuh memikirkan usaha yang sudah Leon lakukan untuknya hari ini. Leon berusaha untuk tampil rapi, wangi dan perhatian demi dirinya. Dengan semua kebaikan itu, Niken tidak tega mengungkapkan alasan kenapa dia bersikap sedikit aneh. Tapi dia memang tidak bisa membohongi Leon karena laki-laki itu juga tidak pernah berbohong padanya. Niken lebih tidak tega lagi untuk membohonginya.

Di saat yang sama, Niken juga tidak mau melihat wajah kaku Leon seperti sekarang. Niken kesulitan membaca emosinya. Apa dia berpikir kalau Niken sangat berlebihan karena sudah bereaksi seperti ini karena parfum? Apa dia berpikir kalau Niken belum bisa move on dari mantan pacarnya? Niken berdiri kaku di tempatnya dengan perasaan tegang. Bagaimana kalau Leon tiba-tiba memutuskan kalau Niken tidak pantas untuknya? Niken tidak akan kaget jika itu terjadi, karena memang reaksinya terlalu berlebihan hanya karna sebuah parfum.

"I see," gumam Leon pelan. Ucapan itu membuyarkan lamunan Niken. Leon berjalan ke arah pagar pembatas. Di dalam pagar ada banyak anjing kecil berlarian di atas rumput. "Kalau jarak tubuh kita satu meter tidak apa-apa 'kan? Atau kamu masih bisa mencium wangi parfumnya?"

Tunggu.

Apa?

Solusi macam apa ini? Batin Niken menjerit.

Niken kehilangan kata-katanya. Mulutnya terbuka karena kaget. Dia kesulitan menyusun kosa kata di kepalanya selama beberapa menit. "Ma-maksudnya posisi tubuh kita harus berjarak satu meter?"

"Hanya itu solusinya 'kan?" Leon membalas ucapannya dengan enteng. Dia bahkan tidak menyadari suara kaget Niken. "Tadinya aku sempat ingin membawa baju ganti, tapi tidak sempat kumasukan ke mobil. Karna wangi parfumnya menempel di bajuku, kita harus berjalan berjauhan supaya kamu tidak bisa mencium wanginya."

Affogato (FIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang