"You can't buy happiness but you can buy cake and that's kind of the same thing."
-Anonymous-
.
.
.
Niken merasa sangat gugup.
Setelah perbincangan panjang dengan Leon tadi malam, Niken memutuskan untuk melakukannya. Walaupun sebenarnya saat ini dia merasa sangat gugup karena sudah lama sekali dia tidak melakukan ini. Tapi karena mendadak ada orang yang datang untuk menawarinya, Niken kembali mempertimbangkannya. Niken bahkan berkonsultasi dengan Leon terlebih dahulu karena merasa butuh pandangan orang ketiga terkait hal ini. Tapi Leon terdengar sangat mendukung dan mengatakan kalau seharusnya Niken melakukan hal ini sejak lama. Akhirnya, Niken memberanikan diri untuk menyetujui tawaran yang dia dapat.
Niken akan menjadi brand ambassador untuk sebuah produk make-up.
Salah satu klien lamanya menghubunginya kemarin. Kliennya itu, Gina, sedang dalam proses peluncuran bisnis produk make-up miliknya sendiri. Niken sendiri dikirimi produk-produk milik Gina yang diberi nama Bon-Bon. Gina bilang kalau produknya memang ditujukan untuk perempuan dengan kepribadian feminin, karena itu dia memberi nama merk produknya Bon-Bon yang artinya adalah permen dalam Bahasa Perancis. Kemarin Gina secara khusus menghubunginya untuk menawarkan kontrak menjadi brand ambassador produknya. Gina bilang dia merasa kalau image yang dia bayangkan untuk produknya sangat sesuai untuk Niken.
"Take the chance, Kenny," suara Leon semalam terdengar sangat yakin dan mendukung. "You deserve this."
Leon tahu kalau Niken memang berhak mendapatkan ini. Laki-laki itu tahu bagaimana Niken berusaha bekerja dengan baik sebagai make-up artist setiap harinya. Bahkan ketika Niken harus hujan-hujanan menghampiri kliennya naik ojek motor dan sakit esok harinya. Niken sempat diomeli Leon soal ini yang akhirnya berujung pada keputusan bahwa Leon akan mengantarnya ke klien ketika cuacanya hujan. Tapi yang jelas, Leon mengetahui bagaimana kerasnya Niken bekerja untuk sampai di tempat itu.
Hanya saja Leon tidak tahu banyak hal soal masa lalu Niken. Bagaimana dulu dia sempat berada di bawah spotlight, bagaimana dia hancur sampai akhirnya memutuskan keluar dari dunia itu. Untuk tampil dan kembali perlahan masuk ke dunia yang sama, Niken sempat ragu dan takut. Takut seisi dunia mengetahuinya, walaupun sudah enam tahun sejak dia menghilang dari dunia itu. Niken merasa dirinya masih belum siap. Tapi karena dukungan singkat dari Leon, entah kenapa dia merasa dia bisa melakukannya.
"Tenang saja, kamu cuma akan muncul di iklan televisi kok," suara Gina terdengar sangat memelas kemarin. "Dan kamu hanya perlu hadir di product launching atau event-event tertentu yang aku adakan untuk Bon-Bon."
Niken mengiyakan tawaran itu pada akhirnya. Gina juga membayarnya dengan bayaran yang cukup mahal. Perempuan itu memperbolehkan Niken untuk tetap menjadi MUA saat dia menjadi brand ambassador Bon-Bon. Kelonggaran itu membuat Niken merasa lega, tentu saja. Karena memang dia masih sangat menyukai profesinya saat ini.
Hanya saja Gina lupa menyebutkan bahwa Niken harus mengecat rambutnya menjadi pink.
Ketika manager Niken untuk Bon-Bon bernama Sofie mendadak mengajaknya ke salon secara tiba-tiba, Niken kebingungan. Saat diinformasikan kalau mereka akan mengecat rambut Niken menjadi pink, Niken mendadak kehilangan suaranya. Dia langsung menelepon Gina untuk meminta penjelasan. Tapi perempuan itu malah mengatakan bahwa syarat itu ada di dalam kontrak yang Niken tanda tangani tadi pagi. Niken tidak bisa membantah dan akhirnya menuruti persyaratan itu. Dia meminta toleransi dari Gina dan akhirnya perempuan itu setuju dengan warna pink yang soft dicampur sedikit abu-abu. Supaya warnanya tidak terlalu terang atau cerah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Affogato (FIN)
Romance(Seri Kedua dari Coffee Series) "Banyak orang bilang mencintai itu mudah. Tapi perihal bertahan, itu adalah sebuah pilihan." -Niken Carabella Widjaya #3 dalam kategori #kopi (27/06/20) #9 dalam kategori #ceritacinta (27/06/20)