Selamat membaca:)
Jangan lupa vote dan comment!
----------------------------------------------------Hari masih pagi tapi, Vania sudah berada di atas rooftop untuk menenangkan pikirannya.
"Dasar Kak Vian emang abg laknat masa gue nggk di ajak pergi nonton sedangkan mereka di ajak,lah gue yang adiknya di tinggalin gitu aja. Sebenarnya adiknya itu gue apa mereka sih! Udahlah kemaren gue di prank pake otak mainan sialan itu sekarang gue nggk di ajak nonton. Huaa kok lo jahat banget sih kak sama gue" ujar Vania kesal.
"Huhh sabar Vania sabarr, nggk boleh marah masih pagi" ujar Vania mencoba menenangkan dirinya sendiri.
"Vania? "ujar Seseorang dari belakang vania.
Vania membalikan badannya saat mendengar ada yang memanggilnya. Ternyata itu Delan. Akhir akhir ini mereka sering ketemu ya, jangan jangan jodoh lagi🌚
"Lo ngapain di sini pagi pagi? " tanya Delan.
"Gue lagi mau sendiri mangkanya gue ke sini. Lo sendiri ngapain ke sini? "tanya Vania.
"Sama, gue juga lagi pengen sendiri"
"Wajah lo kenapa kusut gitu? Ada masalah? "tanya Vania melihat wajah Delan yang sangat kusut itu. Cowok itu terlihat sakit, matanya hitam seperti panda sepertinya Delan tidak tidur semalam. Rambutnya acak acakan seperti orang frustasi dan bajunya di biarkan keluar begitu saja.
Pertanyaan Vania tidak di gubris Delan, cowok itu malah sibuk melamun sambil duduk di sebuah kursi kayu yang memang di sediakan di sana.
"Woi, Lan. Lo kenapa sih ada masalah? "tanya Vania sambil mengguncang guncangkan badan Delan ke kanan dan ke kiri.
"Masalah gue banyak Van" ujar Delan.
"Masalah apa? Kalau lo mau cerita ya udah cerita aja gue siap jadi pendengar lo"
Delan tampak ragu untuk bercerita atau tidak. Tapi sepertinya Vania adalah orang yang tepat untuk Delan bercerita.
"Orang tua gue mau cerai, dan gue di suruh milih ikut bokap atau nyokap gue. Gue nggk mau Van, gue nggk mau mereka pisah. Gue masih butuh mereka kalau nanti mereka pisah gue nggk tau harus gimana. Gue juga nggk bisa milih antara keduanya karena mereka berarti banget buat gue. Gue harus gimana Van? "lirih Delan. Mata cowok itu berkaca kaca.
"Ya allah Lan banyak banget masalah lo, adek lo baru aja pergi sekarang ortu lo yang akan cerai. Gini aja, lo harus bikin supaya mereka nggk pisah. Lo harus buat mereka ingat dengan masa lalu mereka yang indah, dimana saat itu mereka saling mencintai, dimana mereka saling memberikan kasih sayang lo harus bisa membuat mereka ingat itu" ujar Vania panjang lebar.
"Tapi gimana caranya Van? Gue aja nggk pernah liat foto mereka waktu masih pacaran. Pasti sulit Van"
"Lo kok kayak pasrah gitu sih Lan? Harusnya lo lebih semangat dari pada gue. Gue aja semangat membuat mereka nggk jadi pisah,masa lo yang anaknya nggk semangat sih! " ujar Vania.
"Iya Van lo benar, harusnya gue nggk pasrah gitu aja. Gue akan berusaha supaya mereka nggk jadi pisah"
"Nah gitu dong semangat! Kalau lo butuh bantuan langsung bilang ke gue aja siapa tau gue bisa membantu"
Delan tersenyum hangat. "Makasih Van, karena mau bantuin gue. Dan Makasih udah dengar cerita gue" ujar Delan tulus.
"Sama sama, kita kan sahabat. Sahabat itu harus membantu satu sama lain"ujar Vania.
Tanpa mereka sadari ada orang yang memperhatikan mereka dari belakang. Cowok itu terlihat cemburu tapi tidak bisa berbuat apa apa. Cowok itu hanya bisa berdiri di dekat pintu rooftop sambil melihat apa yang mereka lakukan. Tapi, tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Girl
Teen FictionRavania Afreen Adelard Seorang gadis yang terkenal bad girl,suka cari masalah, dan suka berhura hura berubah menjadi seorang gadis nerd .Menjadi seorang gadis yang jelek,memakai kacamata yang tebal dengan baju yang kebesaran bukanlah hal yang mudah...