Selamat membaca:)
Suatu hari nanti.. Orang yang di sakiti akan bahagia dan orang yang menyakiti akan tersakiti
****
"Dek gue pergi dulu ya" ujar Vian yang sedang memakai jeket putih kesayangannya."Pergi kemana lo? "
"Jemput mom sama dad di bandara"
"Gue ikut dong"
"Udah, lo di rumah aja, biar gue aja yang jemput mom sama dad! "
"Nggk! Pokoknya gue ikut" kekeh vania.
"Di rumah aja! Nggk ada bantahan"
"Bodo amat. Pokoknya gue ikut" ujar Vania lalu keluar dari rumahnya menuju mobil.
Vian menghela nafas pasrah, cowok itu juga ikut keluar dari rumah menuju mobil yang akan mengantarkannya ke bandara.
Sesampainya di bandara, Vania dan Vian duduk di salah satu kursi tunggu yang ada di sana.
"Kak, masih lama nggk? "
"Palingan 30 menit lagi"
"Buset, lama bener"
"Kenapa? Capek nunggu lama? Gue kan udah bilang jangan ikut tapi, lo tetap kekeh ingin ikut" cerocos Vian.
"Nggk kok B aja. Gue pengen ikut aja soalnya bosan gue di rumah, angel sama Chalista di kamar mulu nggk keluar² jadi berasa nggk ada teman kan gue. Ya udah dari pada nggk ada kerjaan mending gue pergi sama lo jemput dad. Sekalian ada yang mau gue omongin sama mereka" ujar Vania panjang lebar.
"Palingan lo mau curhat hubungan lo sama rayan kan? Hubungan lo yang udah selesai" ejek Vian.
"Ihh kakak gue kok pintar banget sih nebak isi pikiran gue" ujar Vania dengan kekehan.
"Udah ketebak kali"
"Eh kak, liat deh. Itu bukannya Rayan sama si pelakor? " tanya Vania. Vian menjitak kepala vania lumayan keras.
"Yang benar nyebut nama orang!" ujar Vian.
"Ihh kan benar, dia pelakor nggk ada salahnya juga"
"Serah lo"
"Benar kan itu Rayan sama dia? "
"Iya,kenapa sih?"
"Ngapain sih mereka ke sini?"tanya Vania.
"Mana gue tau, tanya aja sama mereka ngapain mereka ke sini"
"Benar juga ya" ujar Vania lalu berdiri dari duduknya.
"Eh mau kemana lo? "
"Mau ke tempat mereka lah kan mau nanya ngapain ke sini" ujar Vania dengan polosnya.
"Bego banget sih lo! Nanti bukannya nanya lo malah bertengkar sama kharoline. Aneh gue dek sama perilaku lo, sejak hubungan lo sama rayan selesai lo jadi agak stress. Lo mau gue bawa ke psikolog nggk? Buat check lo gila apa masih waras" ujar Vian.
"Bukan cuma lo aja yang aneh kak. Gue juga, nggk tau kenapa gue jadi gini. Kadang gue suka ketawa sendiri,nangis tiba tiba bahkan kadang gue frustasi sampai mecahin barang barang di kamar gue. Lo nggk tau kan? Iyalah semua kamar kan kedap suara jadi lo mana tau dan nggk ada yang tau" ujar Vania. Suaranya menjadi lirih padahal sebelum vian mengatakan itu gadis itu terlihat sangat baik apa itu cuma topeng? Supaya orang melihat gadis itu baik baik saja padahal hatinya tidak baik.
"Dek.. " ucapan Vian di potong Vania..
"Kak apa gue perlu ke rumah sakit jiwa ya? Kayaknya gue udah gila deh" ujar Vania lalu menertawai dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Girl
Teen FictionRavania Afreen Adelard Seorang gadis yang terkenal bad girl,suka cari masalah, dan suka berhura hura berubah menjadi seorang gadis nerd .Menjadi seorang gadis yang jelek,memakai kacamata yang tebal dengan baju yang kebesaran bukanlah hal yang mudah...