[01] Keenan, Musik, Cewek Peppa Pig

1.3K 111 5
                                    

Listen to me, Mate. If you teach me to be a perfect man like you, I'm sure that you'll be a fail teacher." Lelaki berambut blonde sedikit acakan dengan hoodie berwarna hitam itu, lantas duduk di atas koper yang baru saja diseret oleh saudara kembarnya tersebut.

"Apaan dah, gue gak ngerti," Karel meletakkan koper terakhir di sebelah Keenan, menghela napas panjang, penat. "Liat, nih. Siapa yang pindah, siapa yang sibuk."

"Gak ngerti?" tanya Keenan bangkit dari duduknya, kemudian berpindah ke atas tempat tidur berseprei Captain America tersebut.

"Ya, lo pakai aksen British. Gue ngambang kalau denger British," jawab Karel ikut duduk di tepian kasur.

"Ngambang kayak yang kuning-kuning," kekeh Keenan. "Eh Rel, apa enaknya LDR, sih?"

"Gak tau."

"Kan lo LDR," Keenan menghempaskan tubuhnya. "Lo ngapain nurunin koper-koper gue? Ntar kalau gue perlu sesuatu juga, bakal gue turunin."

"Ya, jangan dateng pas lagi butuh doang." Karel ikut berbaring.

"Uluh uluh," Tawa Keenan meledak. "Gue gak bisa dah, kayak lo, Rel. Kayaknya, hidup gue yang berantakan dan lalai ini gak ada apa-apanya deh, sama hidup lo yang tertata rapi dan aman tentram," lanjut Keenan menggeser tubuh Karel, saudara kembarnya itu dengan geli. "Anjir, geser sana, geli gue."

"Apaan, sih! Lo yang ngedeket, lo yang geli," ucap Karel mengubah posisinya menjadi duduk, mendorong tubuh Keenan ke arah yang berlawanan. "Warna rambut lo harus dicat item kalau sekolah di sini."

"Bantuin gue nanti. Cokelat tua aja tapi, kalau item ntar gue gak masuk surga kalau mati."

"Lo udah jadi bule banget ya, sejak tinggal di sana?"

Karel dan Keenan merupakan saudara kembar yang selama ini terpisah benua. Keenan selama ini tinggal bersama nenek dan kakeknyaーorang tua dari papa merekaーdi Oxford, Inggris, untuk mempelajari musik secara khusus, diselingi pembelajaran reguler di sekolah.

Keenan sangat cinta piano. Maka dari itu, dia rela tinggal di Oxford, hanya untuk mengambil kelas musik privat di rumahnya ketika hari libur; karena hari libur anak sekolah di luar sana jauh lebih panjang daripada hari libur anak sekolah di Indonesia.

Contohnya liburan musim panas, musim dingin, dan lain-lain. Lagipula, nenek dan kakeknya tidak punya teman di sana, karena anak-anaknya merantau semua di negeri orang; termasuk Papa Keenan dan Karel.

Tahun lalu, Keenan selesai belajar piano, ditambah ketika dia mendapatkan peringkat pertama dalam perlombaan musik antar negeri yang digelar di sana, sehingga memberikannya rasa puas dan membuatnya memutuskan untuk pulang ke Indonesia dan fokus kepada pembelajaran reguler seperti anak SMA pada umumnya.

Jika dia menetap di Oxford, dia akan terus mengutamakan musik dibanding pembelajaran umum. Dia juga tak ingin itu terus terjadi, karena pada faktanya, cita-citanya bukanlah untuk menjadi seorang pianis. Papa dan mamanya pun takkan mengizinkan jika dia ingin jadi pianis dan berkecimpung di dunia musik.

Jika dibilang bego juga, sebenarnya Keenan gak bego, meski selama ini sebenarnya menaruh fokus ke musik secara pilikasi. Nilainya dapat dibilang bagus selama dia di sana. Setidaknya, di pelajaran Biologi dan Kimia yang menjadi favoritnya dan selalu dia bangga-banggakan kepada nenek dan kakeknya.

Mungkin pelajaran Bahasa Inggris akan menjadi pelajaran yang mendapat nilai tertinggi di rapornya nanti, jika dia bersekolah di Indonesia.

Meskipun kembar, perbedaan antara Keenan dan Karel dapat terbilang cukup banyak. Seperti ketika Karel adalah tipe orang yang rapi, maka Keenan sebaliknya. Ketika Karel adalah tipe orang yang menjaga image, maka Keenan merupakan tipe orang yang paling jauh dari kata jaim, bukti nyatanya adalah ketika dia bercerita pengalamannya yang boker di celana ketika TK kepada teman-teman sebayanya yang waktu itu pendengar mayoritasnya adalah perempuan, minggu lalu.

Forever YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang