❝GUE gak ngerti ya, kenapa anak Saint Meyer kayaknya benci banget sama anak sekolah kita," ujar Dhiva menyisir rambutnya. "Apalagi sama Unicorn Gang."
"Orang jelek iri sama orang cantik itu normal," kata Melda sibuk melipat baju-bajunya, duduk di lantai, di sebelah lemari pakaian.
"Julid banget sih tapi, asli," sahut Quin. "Gue lewat doang depan mereka, malah disindir-sindir. Nyindirnya sampai lagi, ke telinga gue."
"Tapi by the way, mereka bencinya sama murid cewek doang. Mereka malah ngeidolain anak cowok dari sekolah kita."
"Siapa, dah?"
"Ya, banyak yang ganteng dari sekolah kita. Karel, Keenan, Brandon, Jackson, Rega..."
"Ah," tambah Dhiva mengurut-urut dahinya.
Benar.
Hana sendiri tak mengerti kenapa murid perempuan dari Saint Meyer bisa benci kepada mereka; Hana, Dhiva, Melda, Quin, dan Selly. Emang sih, tak ada yang tak kenal kepada mereka berlima, dan laki-laki di sekolah mereka pun membincangkan mereka, kata Sam. Mungkin itulah kenapa, mereka begitu dibenci oleh para murid perempuan.
Sebenarnya, murid perempuan di sekolah Hanaーyang mereka tidak saling kenalーjuga sebagiannya tidak menyukai geng mereka. Karena biasanya, para kaum hawwa kerap membenci seseorang meski belum mengenal, kan? Alasannya pun bisa bermacam-macam. Karena wajahnya yang arogan lah, karena merasa tersaingi, dan lain-lain.
"Yaudahlah, kita aja gak kenal mereka," ujar Hana memasang kaus kakinya di tepian tempat tidur. "Mereka juga benci sama kita gak tau kenapa."
"Yang pertama karena jiwa arogannya merasa kalau mereka jauh lebih pinter dari kita." kata Selly. "Kedua karena mereka ngerasa disaingin. Harusnya kalau mereka ngerasa disaingin, mereka harusnya malu, dong. Sama aja dengan mereka mengakui kalau mereka itu lebih jelek."
"Tajam banget dah, tuh mulut," kekeh Dhiva menggeleng-gelengkan kepalanya. "Udah, jangan emosi, Sel. Sabar, sabar."
"Ini tuh tau gak, kayak posisinya Reemar," ucap Quin. "Gak salah apa-apa tapi diserang sama netizen Indo. Kenapa? Karena dia diidolain banyak cowok. Cewek-cewek pada iri."
"Lagian pacar kalian yang di Saint Meyer gak bantuin, gitu? Ngebela kek," kata Dhiva.
"Gak tau tuh gue. Diem doang dianya. Bentar lagi gue putusin, nih," ujar Melda. "Duh, Bang, Bang. Kalau bukan karena duitmu."
"Astagfirullah, ukhtiy."
"Yaelah, bercanda gue, mah."
Drrt. Drrt.
Hana meraih hapenya yang terletak di atas tempat tidur, membuka pesan yang baru saja masuk.
Sam pantat ayam:
Blgin sm anak sklh lo gausah lelet pas ngumpul nntiHana mengernyitkan dahinya.
Hana:
?Sam pantat ayam:
Jgn cari mslhSam pantay ayam:
Udh jls anak sklh gw bakal gedein hal sekecil apapunSam pantat ayam:
Dr kmrn mereka ngmongin kalian mulu. Ga cwe, ga cwo sama aj. Yg cowo mngenai hal baiknya, yg cewek mngenai hal buruknyaSam pantat ayam:
Gw aj gbs tdr smlmHana:
Hm
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Yours
Teen FictionKeenan memutuskan untuk kembali ke Indonesia pada tahun terakhir masa SMA-nya, setelah bertahun-tahun menetap di negeri asal papanya. Di balik segala kelebihan dan sifatnya yang paling annoying di keluarga, dirinya menyimpan luka selama setahun lebi...