7 - Ririn

174 104 32
                                    

Note:
Tulisan Italic Bold (Aaaa): Isi pikiran seseorang.

Semoga yang baca engga pada bingung ya.
Happy reading🌸

***

"Tidak ada hal yang spesial, hentikan! Meta! Kau juga, Alin!"

Aku menatap kesal kepada dua orang yang ada di depanku.

Bel telah berbunyi, tanda istirahat telah selesai.

"Ah, tentu saja ada. Aku tau kau suka dengan kak Dimas, Rin," ucap Meta.

"Iya iya. Aku juga sudah diceritain Meta. Jangan pelit cerita begitu, Rin. Sepanjang pelajaran tadi aku dan Meta tidak henti hentinya membicarakanmu. Kami penasaran sekali," ucap Alin menambahkan.

"Kau tidak kapok juga dihukum, Ta. Tadi saja sudah cukup hukumannya. Sudahlah kalian berdua. Diam, lihat kesana, Bu Mus sudah masuk."

Meta dan Alin akhirnya menghentikan introgasi mereka.

Alin kemudian berbalik badan menatap ke depan kelas. Aku duduk dengan Meta, sedangkan Alin duduk di depan kami. Aku dan Meta memang lebih sering berdua, sehingga masih belum terlalu dekat dengan kawan kelas yang lain.

Awalnya aku tidak terlalu dekat dengan Alin, namun sejak kejadian di lapangan tadi sepertinya Alin sama hebohnya dengan Meta. Pantas saja langsung klop.

Aku sedikit tidak fokus dengan pelajaran yang sedang berlangsung. Aku teringat dengan kejadian di UKS tadi.

Aku cukup khawatir laki-laki tersebut menyebarkan gosip-gosip yang tidak benar tentangku. Namun aku hanya bisa percaya pada Bima saat ini.

"Oh iya, Rin. Aku dan Alin akan mengerjakan tugas dari pak Edi di rumahku sepulang sekolah. Kau mau ikut?" tanya Meta membuyarkan lamunanku.

"Ah iya, tentu saja. Kalau mengerjakan sendiri satu soalpun tidak bisa terjawab."

Meta tertawa mendengar jawabanku. Aku dan Meta kemudian kembali fokus mendengarkan penjelasan Bu Mus.

Kami tentu tidak ingin dihukum dua kali dalam satu hari.

***

Sudah beberapa minggu sejak kejadian di UKS waktu itu. Sepertinya Bima berhasil membuat laki-laki yang memergoki kami untuk tutup mulut.

Buktinya, sampai hari ini tidak ada gosip-gosip tidak jelas tentang aku dan Bima yang terdengar.

"Loh, kamu tidak pulang, Rin?" tanya Alin kepadaku.

"Aku hari ini mau mendaftar ekskul, Lin," jawabku.

"Kamu ikut ekskul apa?"

"Basket."

Alin hanya mengangguk menjawab pertanyaanku. Lantas menyampirkan tas dibahunya.

"Aku duluan ya, Rin. Hari ini anggota jurnalis disuruh ngumpul."

Aku mengangguk dan melambaikan tangan padanya.

Aku langsung berjalan keluar kelas dan duduk di bangku panjang yang berada di luar kelas.

Tiba-tiba aku teringat dengan kejadian minggu lalu di UKS.

Flashback

"Kalian pacaran?" ucap sosok tersebut sambil melirik bergantian kepada kami.

Bima langsung melepaskan tangannya dan menjawab cepat, "Tidak."

Aku tidak tau siapa yang sedang berbicara tersebut. Namun sepertinya Bima mengenalnya.

GarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang