"Rin, foto berdua sama Bima dong. Apasih kenapa malu-malu?" ucap Meta menggoda Ririn.
Ririn mendorong lengan Meta pelan sambil menatapnya tajam. Namun Meta hanya tertawa kecil.
Ririn berjalan ke samping Bima yang memakai toga dan tersenyum.
"Gandeng dong. Gandeng," ucap Rio bersemangat.
Bima hanya tertawa pelan lalu merangkul pundak Ririn.
Dari tempat Ririn berdiri, Ririn dapat melihat senyuman diwajah Meta, Rio, Dita, dan juga Dimas. Mereka sedang menghadiri wisuda Bima hari ini.
"Oke, udah," ucap Rio puas.
Beberapa hari setelah Ririn putus dengan Dimas dan kembali pada Bima, Dimas langsung menghampiri Ririn. Mengatakan bahwa ia akan tetap menjadi teman terbaik Ririn.
"Tante pulang duluan ya sama Denis. Kalian makan saja dulu sama Bima," ucap Tante Diana.
"Mama engga ikut?" tanya Bima kepada Tante Diana.
Tante Diana hanya menganggukkan kepalanya. Ia ingin putranya tersebut merayakannya dengan teman-temannya.
"Kalo begitu ayo kita pergi makan," ucap Rio semangat.
Mereka hanya tertawa melihat tingakah Rio yang semangat kalau sudah urusan makan.
Meta, Rio, Dita, dan Dimas kemudian berjalan di depan Ririn dan Bima.
Bima menggenggam tangan Ririn erat. Ia merasa sangat bahagia saat ini.
"Lalu apa kegiatanmu sekarang? Kamu bilang kamu sudah resign dari pekerjaan," ucap Bima pada Ririn.
"Iya. Awalnya kalau menikah, aku tidak ingin bekerja. Sepertinya aku harus mencari pekerjaan sementara sampai kamu melamarku," ucap Ririn jahil.
Bima hanya tertawa. "Apa kamu bisa menunggu 1 atau 2 tahun lagi? Jujur saja, kalau bisa melamarmu sekarang, aku akan melakukannya. Namun lihat ini, aku bahkan baru saja wisuda."
Ririn hanya menepuk tangan pelan tangan Bima yang ada di genggamannya. "Aku sudah menunggumu bertahun-tahun. Menunggu satu atau dua tahun tidak menjadi masalah bagiku."
Bima menatap Ririn lembut. "Terima kasih. Kuharap mulai sekarang kita bisa melewatinya bersama. Hah, aku ingin sekali menikahimu sekarang," ucap Bima tertawa.
Ririn ikut tertawa mendengar ucapan Bima.
"Kalian berdua. Cepatlah! Tunda sebentar mesra-mesraannya. Kami lapar," ucap Dimas berteriak.
Ririn dan Bima tertawa mendengar ucapan Dimas lalu berjalan menghampiri teman-teman mereka.
***
Namaku Ririn. Aku bisa membaca pikiran orang apabila aku menginginkannya.
Kupikir kemampuan ini akan membuatku terlihat sangat keren. Namun, alih-alih keren, aku malah terjebak di garis hubungan yang sangat rumit.
Namun, simpul garis tersebut telah putus. Tidak ada lagi istilah pasangan yang sudah di takdirkan.
Yang ada saat ini adalah Bima, lelaki yang kucintai berada di sisiku saat ini.
***
Namaku Bima. Hanya dengan sentuhan 3 detik, aku dapat membaca pikiran orang tersebut. Awalnya aku hanya dicap sebagai pembuat onar. Kukira aku sudah mengetahui semua rahasia mengenai kekuatanku.
Sampai aku bertemu dengan Ririn, wanita yang kucintai, yang ternyata bukanlah wanita yang sudah di gariskan untukku.
Kupikir hubungan kami akan kandas begitu sama. Namun, sepertinya takdir berkata lain. Tidak ada lagi istilah pasangan yang sudah di takdirkan.
Yang ada saat ini adalah Ririn, wanita yang kucintai berada di sisiku saat ini.
***
YESSS!!! Akhirnya, Finally, cerita abal-abal ini ending juga😭😭
Aku mau ngucapin terima kasih banyak untuk semuanya yang sudah mau membaca cerita ini, yang voment, yang komen saja, atau yang hanya boomvote. Aku tetap menghargai semuanya☺️ Bagaimanapun kalian tetap berkontribusi untuk view, vote, dan komen di cerita ini😉
Aku juga mau minta maaf atas semua kekurangan yang ada di cerita ini🙏🏻 Aku sadar bahwa masih banyak sekali kekurangan dalam hal tulisan, alur, dan lainnya😞😞
Tapi kuharap cerita ini bisa jadi pembelajaran untuk aku supaya bisa nulis cerita yang lebih bagus lagi kedepannya💪🏻
Btw, aku selalu baca komen yang kalian tinggalkan, walaupun jarang aku bales, hehe, maafkan yaaa.
Makasih untuk semuanya yang sudah mau mengikuti cerita ini. Terharu akutuh😭😭
Bima dan Ririn pamit yaa gaiss🌸
Byeeee🙌🏻
-svibess-

KAMU SEDANG MEMBACA
Garis
Fantasy[Selesai] 07.09.2020 Konon menurut cerita dari leluhurku, hanya ada satu pasangan untuk pemilik kekuatan sepertiku. Aku tidak bisa membaca pikirannya, begitupun sebaliknya. Itulah tanda bahwa dia merupakan pasanganku. Orang yang telah digariskan me...