MR ZEROUN - 33

1.7K 123 13
                                    

Happy reading..
Typo bertebaran..

.....

Paula terbangun dari tidurnya dan mendapati Emil juga Stela berada disebelahnya tengah tertidur.

Ia melihat jari manisnya terdapat cincin yang kemarin Emil sematkan, ia tersenyum senang, jika Emil tau sebenarnya Paula telah jatuh cinta pada Emil namun ia tidak bisa mengungkapkannya karena masih ada Richard, namun ia harus yakin akan pilihannya, Richard mungkin cinta pertamanya, tapi Emil adalah cinta terakhirnya.

Inilah takdirnya untuk menjadi pasangan Emil, ia bersyukur atas semua ini, mungkin akan berbeda cerita jika ia tidak menyetujui keinginan Richard bahwa ia sudah memberikan dirinya pada Emil.

"Apa yang sedang kau fikirkan sayang?", tanya Emil yang terbangun dari tidurnya dan mendapati Paula tengah tersenyum dengan fikiran yang Emil tidak tau.

"Aku bersyukur karena Tuhan ingin menjadikan kita satu", ucap Paula sambil menatap Emil.

"Aku pun bersyukur karena Tuhan membantuku untuk menjadikanmu milikku seutuhnya", ucap Emil.

"Aku masih belum menjadi milikmu seutuhnya Emil, kita belum menikah", ucap Paula dengan terkekeh.

"Apakah aku harus menikahimu hari ini juga?", tanya Emil.

"Jika bisa kenapa tidak?", balas Paula.

"Baiklah aku akan menikahimu detik ini juga", ucap Emil dengan mantap.

"Aku bercanda Emil sayang, tunggu si bayi lahir oke", ucap Paula.

"Tadi kau panggil aku apa?", ucap Emil ingin mendengar ulang kalimat yang diucapkan Paula.

Paula mengingat sebentar.
"Emil sayang, kenapa?", tanya Paula dengan  heran.

"Aku ingin dengar kata setelah namaku disebut", ucap Emil.

"Sayang", ucap Paula mengulang lagi.

"Apa sayang?", balas Emil dengan lembut.

Paula membalikkan tubuhnya membelakangi Emil karena wajahnya yang memerah.

"Kenapa kau membelakangiku?, biarkan aku melihatmu saat tersipu malu", ucap Emil sambil membalikkan tubuh Paula agar menghadapnya.

Emil terus menatapnya, akan menjadi objek kesukaannya saat melihat pipi merona Paula.
"Jangan lihat aku seperti itu Em!", ucap Paula dengan tegas namun masih terlihat menahan malu.

"Baiklah-baiklah, aku tidak akan menggodamu, aku takut jantungmu tidak beraturan saat aku menggodamu", kekeh Emil.

Paula hanya memutar bolanya malas, ia menuruni ranjang dengan perlahan lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Tidak berapa lama ia telah selesai dan mendapati Stela berada digendongan Emil.
"Em, bersihkan dirimu biar Stela bersamaku", ucap Paula.

"Tidak, Stela akan aku mandikan dahulu, kau cukup bersantai saja", ucap Emil lalu memandikan Stela.

Paula menuruti kata-kata Emil, ia cukup menyiapkan pakaian Emil dan Stela saja.

Setelah selesai mereka menuju taman belakang, menemui keluarga yang tengah berkumpul, acara kemarin Emil pun mengundang Amato, Metha, Justin, Jessi, selaku paman, bibinya dan beserta anak cucu mereka.

"Wahh selamat pagi calon pengantin", ucap Metha yang melihat pertama Emil dan Paula.

"Pagi semua", sapa Emil dan Paula.

"Kemari, ayo kita mulai sarapan", ajak Briana, semua orang menuju meja yang sudah disiapkan dan duduk di kursi masing-masing.

"Sayang ini susu untukmu dan vitaminnya aku tidak ingin kau melupakannya", ucap Emil.

BOOK 2 : MR ZEROUN [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang