Happy reading...
Typo bertebaran..........
Piazza Navona, Roma, Italia.
Emil, Stela dan Paula kini berada di tempat yang Emil janjikan, yaitu Piazza Navona alun-alun kota yang berada dikota Roma, dengan langit yang mulai gelap menambah kesan keindahan alun-alun kota ini, menjadi tempat yang tepat untuk bersantai.
"Apa kau suka dengan tempat ini?", tanya Emil pada Paula.
"Ya aku menyukainya, dulu saat aku kecil aku selalu kemari bersama mommy", ucap Paula dengan senyuman.
"Maaf", ucap Emil.
Paula menatap Emil dengan heran.
"Untuk?", tanya Paula.
"Telah mengingatkanmu pada mommy", ucap Emil.
"Tak apa", balas Paula.
Rea yang melihat Emil dan Paula yang sedang duduk dibangku taman dengan Stela yang berada ditengah membuatnya ingin mengabadikan momen mereka.
"Kak Ed, mereka terlihat serasi bukan?", ucap Rea sambil mengarahkan kameranya pada Emil dan Paula.
"Ya sangat-sangat serasi, well tidak salah jika Kak Paula pantas menjadi kakak ipar", jelas Ed.
"Jika saja kak Paula kenal lebih dahulu denganku, akan ku jadikan dia istri", khayal Ed.
"Kau ingin terkena amukan kak Emil", tanya Rea.
"Tidak masalah jika kak Paula menjadi milikku", ucapnya.
"Baiklah akan aku beri tau kak Emil", ucap Rea dan mulai berjalan menghampiri Emil.
"Eh tidak! tidak! Aku hanya bercanda Rea", ucap Ed sambil mencegah Rea.
"Huh dasar, So banget jadi pria pemberani", ejek Rea.
"Adik durhaka", kesal Ed.
"I don't care, wlee", balas Rea membuat Ed kesal dan mengejar Rea.
Sedangkan Max hanya menatap Paula dan Emil dengan senyuman miris, perempuan yang pertama kali ia lihat sudah membuatnya jatuh hati, saat melihat dan mengenalnya Paula milik Richard dan sekarang Paula akan menjadi milik Emil, Max sengaja mengalihkan perhatiannya ia memilih berjalan menjauhi tempat yang membuatnya sesak.
Bukk
Tanpa sengaja Max menabrak seseorang.
"Maaf aku tidak sengaja", ucap Max.
"Tidak apa", jawab seorang gadis sambil tersenyum.
"Namaku Max, dan kau?", tanya Max.
"Aku Yessy", balasnya.
......
Monday.
Seperti biasa Paula melakukan aktivitasnya, mulai dari menyiapkan sarapan, bekal sehat Stela, membangunkan Emil juga Stela, sampai menyiapkan pakaian milik Emil dan Stela.
Setelah menyiapkan sarapan dan bekal, kini Paula mulai membangunkan Emil dan Stela.
"Em, bangun sudah pagi, kau harus berangkat ke kantor", ucap Paula sambil menepuk pelan pipi Emil.
Emil mengerjapkan matanya berkali-kali, ia mulai berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Selanjutnya ia mulai membangunkan Stela.
"Stela sayang, ayo bangun waktunya sekolah", ucap Paula dengan lembut."Stela ngantuk mom, lima menit lagi ya pliss", gumam Stela dengan mata terpejam.
"Bangun sayang, kelasmu akan dimulai pukul tujuh, dan sekarang sudah pukul enam lebih sepuluh menit", ucap Paula.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOOK 2 : MR ZEROUN [Lengkap]
RomanceMr.Zeroun . . . Mengurus seorang anak tanpa adanya istri membuat Emil kewalahan untuk membagi waktunya antara mengurus si kecil atau perusahaannya sedang berkembang pesat. Emilio Zeroun Challagan menjadi seorang ayah diusianya yang berumur 27 tahun...