Happy readingg..
Typo dimana-mana......
Paula sedang menyisir rambut Stela, ia baru saja memandikan Stela.
"Mommy, Stela ingin sekolah, Stela ingin punya banyak teman", ucap Stela dengan cemberut."Begitukah?, Memang Stela sudah bisa membaca?", tanya Paula dengan senyuman hangat.
"Sudah dong kan grandma yang ajari Stela", ucap Stela.
"Baiklah, nnti mommy coba bujuk daddy, bagaimana?", tanya Paula, Stela mengangguk dengan ceria.
"Thanks mommy, i love you", ucap Stela sambil mencium Paula.
Kini waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas siang, waktunya Paula kembali ke kantor Richard.
"Sayang, mommy harus kembali ke kantor, tak apakan jika mommy tinggal?", tanya Paula.
"Yahh mommy kenapa mommy harus kerja?, grandpa kata kalau yang kerja itu harusnya daddy, bukan mommy", ucap Stela, Paula terkejut dengan ucapan bocah kecil didepannya astaga pemikirannya sudah terlalu dewasa.
"Mommy tau, tapi mommy juga kan bekerja untuk Stela, memangnya Stela tidak kasihan pada daddy yang bekerja sendirian?", tanya Paula.
"Emm, kasihan tapi mommy janjikan mommy akan pulang lagi?", tanya Stela, paula menganggukn kepalanya.
"Mommy pasti akan pulang, kalau begitu mommy berangkat ya sayang", ucap Paula sambil mencium kening Stela, Stela melambaikan tangannya.
.....
Paula sampai tepat waktu, dan menemui Richard.
"Akhirnya kau sampai juga sayang", ucap Richard.
Paula tersenyum, "aku menepati janji untukmu", ucap Paula.
Richard menepukkan pahanya tanda untuk Paula duduk dipangkuannya, Paula mengikuti kemauan Richard."kau ingin makan apa hemm?", tanya Richard.
"Apa saja yang kau pesan, aku selalu suka", ucap Paula.
Richard menghubungi John melalui intercon.
"Pesankan ayam parmigiana, gelato, veal marsalla, dan cappucino", ucap Richard lalu memutuskan sepihak."Ayahmu ternyata sulit ditemukan ya", keluh Richard.
"Biarkan saja aku tidak perduli dengannya", ucap Paula yang enggan membahas tentang ayahnya.
"Baiklah, maafkan aku", ucap Richard.
Terdengar suara ketukan, Richard menyuruh seseorang masuk yang ternyata John dan membawa semua pesanan Richard.
"Terima kasih John", ucap Paula.
"Sama-sama nona muda", ucap John lalu pamit undur diri.
"Richard kau selalu memberiku makanan yng lezat", ucap Paula sambil memakan ayam parmigiana dengan rakus. Richard terkekeh.
"Makanlah sayang, semua ini khusus untuk kau", ucap Richard dengan menyesap cappucinonya.
"Oh ya, aku akan menemui tuan Zeroun sore nanti, kau tidak perlu mengantarku pulang", ucap Paula.
"Kenapa kau selalu bertemu dengannya?", tanya Richard dengan nada cemburu.
"Aku sudah menjelaskannya bukan?, aku tidak akan macam-macam, percayalah", jelas Paula.
"Kau memang tidak akan macam-macam karena kau berada dibawah pengawasanku, tapi bagaimana dengan dia yang macam-macam denganmu?", tanya Richard.
"Akan ku pastikan tidak akan", kekeh Paula.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOOK 2 : MR ZEROUN [Lengkap]
RomanceMr.Zeroun . . . Mengurus seorang anak tanpa adanya istri membuat Emil kewalahan untuk membagi waktunya antara mengurus si kecil atau perusahaannya sedang berkembang pesat. Emilio Zeroun Challagan menjadi seorang ayah diusianya yang berumur 27 tahun...