MR ZEROUN - 8

3.1K 174 11
                                    

Happy Readingg..
Typo Bertebaran...
*in mulmed (daddy Emil ingin dimanja mommy Paula)😙
...

Dengn cepat Paula menutup mulutnya,  semua orang menatap Paula dengan ekspresi aneh-aneh.

Astaga, semakin membuatku malu saja gerutu Paula dengan wajah memerah seperti kepiting rebus.

"Stela, ini sudah malam sayang, waktunya tidur", ucap Arsen sang grandpa.

"Tapi Stela ingin adik grandpa", ucap Stela dengan mata berkaca-kaca.
"Iya sayang,  nanti daddy buat dulu ya sama mommy,  sekarang Stela tidur dulu,  grandpa temenin ya", ucap Arsen dengan nada menggoda anak sulungnya.

"Cepat sana kalian buat", ucap Arsen sambil melenggang pergi brrsama Stela.

"Dad! jangan pengaruhi pikiran anakku!" geram Emil pada daddynya, sedangkan yang lain hanya tertawa.

Satu persatu meninggalkan ruangan,  hingga kini yang tersisa hanya Emil dan Paula,  suasana pun menjadi canggung.

"Ekhemm,  tu..tuan Zeroun, saya permisi untuk pulang, i..ini sudah malam,  saya permisi", ucap Paula dengan gugup.

"Kau ingin kemana?", tanga Emil.
"A..aku akan pulang sudah terlalu malam", ucap Paula.

Emil bangkit dari duduknya, dan berjalan mendekati Paula, dengan perasaan gugup Paula memundurkan langkahnya hingga membentur dinding.

"Bukankah kau mendengar permintaan Stela? Ia ingin memiliki adik, bagaimana jika kita membuatnya?", ucap Emil pada Paula, Paula membulatkan matanya.

Emil mendekatkan wajahnya pada wajah Paula.
Entah kerasukan apa dengan tiba-tiba Emil melumat bibir Paula dengan rakus dan penuh gairah.

Sontak Paula dengan cepat mendorong dada Emil, namun emil semakin mengunci pergerakannya.

"Astagaaa!  Kak!  Kalau kau ingin membuat adik untuk Stela dikamar dong, jangan disini, mataku ternodai", ucap Ed yang hendak mematikan lampu ruangan, namun mendapati kakakny yang sedang mencumbu Paula.

Sadar siapa yang meneriakinya, Emil menjauh dari Paula lalu menarik lengan Paula.
"Aku antar pulang", ucapnya dengan tergesa-gesa.

Hening.

Saat inilah kondisi didalam mobil Emil, tidak ada yang memulai pembicaraan.
Emil sibuk meliht jalanan, dan Paula yng sibuk memikirkan kejadian yang baru saja dialami.

Suara deringan telpon membuyarkan keduanya.

'Richard is calling'

Yap panggilan tersebut dari Richard, Paula hanya memandanginya saja,  ia bingung harus menjawab atau tidak.

"Jawab saja", dua kata yang dikeluarkan dari mulut Emil.

Paula menjawab telpon dari Richard.

"Hallo"

"......."

"Aku sedang dijalan tidak usah khawatir, tunggulah aku dirumah, lima menit lagi aku sampai".

"........"

"Ya love you too"

Sedikit muncul rasa amarah pada diri Emil saat Paula mengucapkan kalimat "love you too"

"Tuan, kau tidak perlu mengantarkan aku sampai rumah, berhenti saja di depan minimarket" ucap Paula.

"Kenapa? Apa kau takut dengan Richard?", sindir Emil dengan sinis.

Paula terkejut dengan apa yang Emil katakan.
"Bu.. Bukan tapi aku hanya tidak ingin terjadi masalah diantara kalian", ucap Paula.

"Masalah?, masalah apa? Apa Richard takut aku mengambilmu? Huh, untuk menyukaimu saja aku tidak akan pernah suka", bohong! Emil berbohong, sebenarnya ia menyukai Paula, hanya saja ia masih bingung dengan perasaannya, tentang Dara?, kenangannya sedikit demi sedikit mulai pudar.

BOOK 2 : MR ZEROUN [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang