Happy reading..
Typo bertebaran.......
4 bulan kemudian.
Emil tengah mempersiapkan dirinya untuk acara penting yang ia tunggu sedari lama, ia menggunakan kemeja tuxedo hitam, acara diselenggarakan dihotel mewah, ia mengingat kenangan pahit saat bersama Paula dimana saat Paula melahirkan dengan operasi caesar dan ia mengalami kritis, tanpa sadar sebulir air mata turun melewati pipi Emil, ia sangat merindukan Paula.
Tok tok tok!
Sebuah ketukan menyadarkan Emil, ia menghapus air matanya."Masuk", ucap Emil.
Pintu terbuka dan mendapati Stela dan juga Baby Sam yang berada dikereta bayi.
"Hai sayang", sapa Emil.
"Hai daddy", balas Stela.
"bubububu aaaa bububu", oceh Baby Sam, Emil yang mendengarnya tersenyum.
"Hai son, wow kau terlihat ceria hari ini? Ada apa son?", tanya Emil mengajak Baby Sam berbicara, sedangkan sang baby hanya tertawa.
"Daddy ayo acaranya akan segera dimulai kau tidak ingin melewatkan acara hari ini bukan?", goda Stela.
"Baiklah sayang, ayo kita mulai acaranya", ucap Emil.
Mereka turun dari kamar hotel yang Emil pesan dan menuju ballroom dimana acara diadakan.
Para tamu undangan sudah banyak yang hadir karena ingin menyaksikan acara tersebut.
"Kau sudah siap?", tanya Briana, Emil mengangguk pasti, ia berjalan mendekati pendeta dan menungggu seseorang.Terdengar alunan musik yang mainkan, dan pintu terbuka menampilkan sosok seorang wanita memakai gaun pengantin dan menggandeng pria paruh baya disebelahnya.
Para tamu menatap kagum sang wanita terlihat begitu cantik menggunakan gaun pengantin, Emil pun terpana dengan sang wanita yang telah menemaninya selama ini.
Sang wanita hanya menunduk malu saat Emil menatap dirinya.
"Aku memberikan putriku padamu, tolong jaga, sayangi, dan cintai putriku dengn setulus hatimu", ucap pria paruh baya.
"Pasti! Aku akan menjaga, menyayangi, dan mencintai putrimu", ucap Emil dengan mantap.
"Berbahagialah nak", ucapnya lagi pada sang putrinya.
"Apa kalian sudah siap?", tanya pendeta, pada kedua pasangan pengantin, keduanya mengangguk.
Mereka saling berhadapan, Emil menggenggam lengan wanitanya.
Seketika semuanya hening dan sebuah ikrar pernikahan mulai diucapkan."Paula Natalie aku mengambil engkau menjadi istriku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita", ikrar Emil.
"Emilio Zeroun Challagan aku menerima engkau menjadi suamiku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita", ikrar Paula.
"Kalian sudah sah menjadi pasangan suami-istri, Tuan Zeroun kau boleh mencium Paula sebagai istrimu, semoga Tuhan memberkati kalian", ucap pendeta dengan tersenyum.
Emil mendekati wajahnya pada Paula dan...
Cup
Emil mencium lembut bibir Paula, sebaliknya Paula membalas ciuman Emil, suara riuh tepuk tangan dari para tamu undangan bukti sebagai mereka merestui pernikahan Emil dan Paula.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOOK 2 : MR ZEROUN [Lengkap]
RomanceMr.Zeroun . . . Mengurus seorang anak tanpa adanya istri membuat Emil kewalahan untuk membagi waktunya antara mengurus si kecil atau perusahaannya sedang berkembang pesat. Emilio Zeroun Challagan menjadi seorang ayah diusianya yang berumur 27 tahun...