Happy reading...
Typo bertebaran........
Ueekk.. Ueekk
Paula tiba-tiba merasakan perutnya bergejolak, ia merasa mual dengan cepat ia berlari menuju kamar mandi, Emil yang mendengar suara dari kamar mandi menghampiri Paula dan membantunya memijat leher belakang Paula.
"Emil tidak seharusnya kau kemari, ini sangat menjijikkan", ucap Paula sambil menahan tubuhnya pada sandaran wastafel.
"Tidak apa, aku selalu membantu Dara dulu saat ia sedang mengandung Stela", ucap Emil.
"Terimakasih, ku pikir pria aneh sepertimu hanya bersikap dingin, kejam, dan tidak peduli, ternyata ada sisi baiknya", ucap Paula sambil terkekeh.
"Well, jangan melihat seseorang dari covernya, seperti hitam belum tentu kotor dan putih belum tentu suci", ucap Emil sambil mengusap kepala Paula.
"Apa sudah baikkan?", tanya Emil yang dibalas anggukan oleh Paula.
"Mommy, Daddy", panggil Stela dari tempat tidur.
"Ya sayang, kami disini", ucap Paula.
Paula dan Emil menghampiri Stela yang tadi mencarinya.
"Ada apa sayang?", tanya Emil."Bolehkah Nico kemari? Bermain dengan Stela?", tanya Stela pada Emil.
"Tentu sayang, tapi sebelum Nico kemari kau harus bergegas mandi", ucap Emil.
"Baik dad, mommy ayo kita mandi", ajak Stela.
"No, no, no, kau mandi sendiri babygirl, kau sudah besar, mommy tidak akan memandikanmu lagi karena dalam perut mommy ada adik bayi", jelas Emil memberi penjelasan pada Stela.
Mata Stela membulat dan berbinar-binar,
"Benarkah apa yang dikatakan daddy?", tanya Stela menatap Paula penuh harap."Iya sayang, Stela akan mendapatkan adik bayi", ucap Paula dengan tersenyum.
"Yess, yess, yess Stela punya adik bayi, Stela harus kasih tau Nico, Stela mau mandi dulu", ucap Stela dengan girang lalu melangkah menuju kamarnya.
......
"Besok aku akan kembali ke Italia, aku sudah mengirim uang pada rekeningmu, itu cukup untuk kehidupanmu sebulan", ucap Richard, ia akan segera bergegas ke kantor cabang.
Eve langsung mengecek rekeningnya.
"Kau mengirimku hanya 5000$, astaga sedikit sekali Richard, itu hanya cukup untuk satu hari saja, bahkan hanya beberapa jam", kesal Eve."Kau terlalu matre Eve!, dalam sebulan kemarin aku telah mengirimkanmu 50.000$ seharusnya uang itu masih ada!", tegas Richard yang sekarang mulai naik pitam.
Eve yang tau Richard mulai emosi ia hanya menelan ludah kasar.
"Kau tidak tau kebutuhan wanita, aku harus pergi ke salon, menghias kuku, mempercantik tubuhku, membeli tas, sepatu, baju yang keluaran baru, dan belum lagi aku harus membeli kebutuhan untuk diriku dan bayi kita, bahkan aku belum membeli perlengkapan baby", ucap Eve dengan manja."Kau memang matre Eve, bahkan istriku sendiri tidak pernah meminta apapun padaku!", ucap Richard.
"Aku dan wanita sialan itu berbeda Richard!, dia bodoh sama seperti ibunya, dan juga ayahnya!", ucap Eve. Richard yang tidak mengerti hanya menyamarkan wajah penasarannya.
"Apa maksudmu?", tanya Richard yang sedari tadi meredam emosi.
"Well, ibuku dan ayahnya adalah sepasang kekasih, mereka berpisah karena perjodohan, dan wanita yang dijodohkan dengan Thomas adalah ibunya Paula, ibuku dendam ia melakukan banyak usaha untuk mengambil Thomas kembali dan, berhasil. Wanita yang kabur bersama Thomas adalah ibuku, namun sayang Thomas mati karena kecelakaan, dan sekarang semua terjadi padaku, dulu kita sepasang kekasih bukan? Kenangan yang manis selalu kita lalui, semuanya hancur tiba-tiba saat kau mengenal Paula!, dan sekarang apa? Kalian bersama cih!, tapi tenang saja kalian tidak akan pernah bersama karena aku akan merebutmu kembali, dan kita akan menjadi keluarga utuh dengan sang baby", ucap Eve dengan senyum kemenangannya sambil mengusap perut buncitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOOK 2 : MR ZEROUN [Lengkap]
RomanceMr.Zeroun . . . Mengurus seorang anak tanpa adanya istri membuat Emil kewalahan untuk membagi waktunya antara mengurus si kecil atau perusahaannya sedang berkembang pesat. Emilio Zeroun Challagan menjadi seorang ayah diusianya yang berumur 27 tahun...